Hacker Curi Mata Uang Virtual Ethereum Senilai Rp 6,6 Miliar

23 Agustus 2017 10:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ethereum (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ethereum (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebuah platform investasi cryptocurrency (mata uang virtual) berbasis data bernama Enigma, telah diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Peretas berhasil mencuri mata uang virtual Ethereum senilai 500 ribu dolar AS atau sekitar Rp 6,6 miliar. Sampai sekarang sistem Enigma belum sepenuhnya pulih dari peretasan, terbukti pengelola memasang pesan peringatan berwarna merah di situsnya kepada semua pengguna untuk tidak melakukan pengiriman dana sampai situasinya teratasi. Perusahaan menyarankan pelanggan untuk menghubungi mereka melalui saluran Telegram dan memantau info terkini melalui media Twitter. Peretasan terjadi sebelum Enigma menggelar penawaran koin digital perdana (Initial Coin Offering/ICO) Ethereum yang akan dilaksanakan pada 11 September mendatang. Hacker telah mengambil alih situs web, daftar milis, dan akun Slack perusahaan dengan memanfaatkan beberapa kesalahan keamanan yang telah dibuat Enigma. Dengan situs dan akun Slack di tangan, peretas kemudian membuka penawaran palsu 'pra penjualan' dengan kapasitas 20 juta dolar AS. Dan itu berhasil menipu sejumlah pelanggan dan menghasilkan 1.492 koin dalam bentuk Ethereum, yang jika dikonversikan mencapai 495 ribu dolar AS.
ADVERTISEMENT
Hacker bisa mendapatkan akses ke akun ini karena kata kunci rupanya belum diubah oleh karyawan Enigma, bahkan setelah insiden peretasan ini terjadi. Para peretas sendiri telah mulai memindahkan dana curian ke berbagai lokasi. Tidak jelas apakah korban penipuan akan mendapatkan kembali dananya. Sebagai respons atas kejadian ini, perusahaan mengatakan bahwa mereka akan memperbaiki sistem keamanan, sekaligus meminimalisir kerusakan yang terjadi. "Kami telah merapatkan sejumlah langkah keamanan penting dan mengambil tindakan tambahan untuk melindungi komunitas ke depan," kata Tor Bair, kepala pemasaran Enigma seperti dikutip Wired. "Kami sekarang sangat menyadari potensial ancaman dan tidak mengambil risiko. Kami secara aktif menyelidiki upaya penipuan dan pihak-pihak yang terlibat dengan banyak mitra."
ADVERTISEMENT