Hacker Jual 81.000 Pesan Pribadi Pengguna Facebook, Rp 1.500 per Pesan

3 November 2018 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hacker ternyata memiliki tangan yang lebih panjang untuk mencuri data-data pribadi pengguna Facebook. Tidak lagi lewat aplikasi pihak ketiga yang membutuhkan login pengguna, tapi kini mereka bisa langsung masuk ke dalam akun-akun Facebook lewat aplikasi browser seperti Chrome, Opera, dan Firefox.
ADVERTISEMENT
Sejumlah aplikasi browser tersebut memiliki extension alias fitur-fitur tambahan yang dapat memberi kita informasi detail terhadap apa yang ada dalam browser tersebut. Fitur tersebut juga bisa dibilang mini aplikasi tambahan untuk browser agar dapat digunakan lebih dari kemampuan standarnya
Berkat celah ini, sekelompok hacker berhasil mencuri setidaknya 81.000 pesan pribadi pengguna Facebook dan siap untuk dijual dengan tarif sebesar 10 sen dolar AS atau sekitar Rp 1.500 per pesan. Pelaku juga mengklaim bahwa mereka memiliki data dari sekitar 120 juta akun Facebook.
Dilansir Gizmodo, kasus ini tidak ada hubunganya dengan kasus pencurian data yang terakhir kali melanda Facebook. Para peretas kali ini diperkirakan adalah sekelompok hacker Rusia mengatakan kepada BBC Russian Service bahwa kelompoknya telah memiliki jutaan akun Facebook yang kebanyakan adalah orang-orang Rusia dan Ukraina, tapi beberapa pengguna dari Amerika, Inggris dan Brazil juga terkena dampaknya.
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
Vice President Product Facebook Guy Rosen mengatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh timnya, pencurian pesan pribadi oleh para hacker ini dilakukan lewat browser. Aplikasi browser ini digunakan oleh para pengguna Facebook untuk masuk ke dalam platform Facebook.
ADVERTISEMENT
"Kami telah menghubungi pengembang browser untuk memastikan bahwa fitur tambahan tersebut tidak lagi tersedia di toko mereka dan tidak lagi bisa membagikan informasi yang dapat membantu mengidentifikasi ekstensi tambahan yang mungkin terkait," kata Rosen.
Pihak Facebook kini telah menghubungi para penegak hukum dan pihak berwenang setempat untuk menghapus situs web yang menampilkan informasi dari sejumlah pemilik akun Facebook. Rosen berharap agar orang-orang melakukan pemeriksaan pada ekstensi browser yang mereka pasang dan menghapus data yang ada di dalamnya.
Ilustrasi peretasan komputer. (Foto: HypnoArt via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peretasan komputer. (Foto: HypnoArt via Pixabay)
Perusahaan keamanan Digital Shadows yang membantu menyelidiki pencurian data ini meyakini bahwa para penyerang menggunakan eksploit browser. Namun Rick Holland, kepala petugas keamanan informasi sekaligus VP of Strategy Digital Shadows, mengatakan mereka masih tidak tahu fitur tambahan atau ekstensi browser apa yang mungkin bertanggung jawab atas kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Browser seperti Chrome memang aman, tetapi ekstensi browser bisa membuka celah serius pada pertahanan mereka. Penambahan ekstensi browser meningkatkan sesuatu yang di permukaan tampak sebagai serangan kecil. Ekstensi berbahaya bisa digunakan (hacker) untuk mengintersep dan memanipulasi data yang melewati browser,” tutur Holland.
BBC melansir, dari pesan-pesan yang dijual itu, banyak di antaranya yang merupakan pesan biasa, seperti obrolan sederhana tentang pergi berlibur dan menghadiri konser. Namun seperti yang Anda harapkan, ada juga percakapan yang lebih sensitif, misalnya soal hubungan intim antara dua kekasih.