news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

'Harga Bitcoin dan Mata Uang Digital Bisa Naik dan Turun Drastis'

11 Desember 2017 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin dan Ethereum (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin dan Ethereum (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Semua orang sedang membicarakan bitcoin dan mata uang lain dalam cryptocurrency. Di saat itu pula, pihak-pihak yang bertanggungjawan atas hal ini terus mengeluarkan peringatan.
ADVERTISEMENT
Sebuah rambu peringatan baru dikirimkan oleh Coinbase, sebuah perusahaan bursa perdagangan bitcoin terbesar di dunia yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka meminta para pengguna agar "berinvestasi secara bertanggungjawab."
Dalam sebuah email, Coinbase mengirimkan email atas nama sang CEO, Brian Armstrong, bahwa mereka punya tanggung jawab untuk "mengingatkan pelanggan akan beberapa risiko terkait dengan perdagangan mata uang virtual." Dia pun menulis "harga mata uang digital mudah berubah naik turun dengan cepat."
Peringatan ini dikeluarkan Armstrong setelah nilai per 1 bitcoin meroket secara cepat di tahun 2017 ini. Harga per 1 Bitcoin bernilai 1.000 dolar AS pada bulan Januari lalu, kemudian di Desember ini, harganya sempat meroket di level 17.000 AS dan kemudian jatuh lagi di 15.000 dolar AS. Itu semua terjadi di bulan 2017 ini.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, semua investasi, akan memiliki risiko masing-masing, baik itu di bidang saham sampai dengan properti. Segalanya fluktiatif, dan bisa runtuh kapan saja.
Namun, untuk bitcoin yang sedang tren ini, semua pihak memberi peringatan keras bagi mereka yang hendak berinvestasi, termasuk Coinbase yang pekan lalu menduduki posisi puncak sebagai aplikasi top Apple App Store (iOS) di kawasn Amerika Serikat.
Sebuah toko di AS terima metode bayar Bitcoin. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah toko di AS terima metode bayar Bitcoin. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
Armstrong tidak lupa untuk mengingatkan para pengguna dalam menjaga keamanan akun dompet digital yang menyimpan mata uang virtual, termasuk akun di Coinbase yang harus dilapisi dengan autentifikasi dua faktor. Hal ini harus dilakukan pengguna Coinbase karena sistem komputer perusahaan tersebut melayani volume transaksi sangat tinggi dan mungkin ada kalanya Coinbase mengalami gangguan teknis.
ADVERTISEMENT
"Ini bisa mengakibatkan ketidakmampuan melayani pembelian atau penjualan dalam waktu tertentu," kata Armstrong.
Keamanan data memang menjadi tantangan berikutnya bagi para pelaku industri cryptocurrency mengingat sesuatu yang sedang populer akan selalu jadi target serangan siber para peretas.
Pekan lalu, sebuah aplikasi yang menyediakan layanan tambang cryptocurrency NiceHash, diserang oleh peretas yang membuat mereka kehilangan 4.700 bitcoin atau setara dengan Rp 1 triliun.
CEO NiceHash, Marko Kobal, mengatakan pihaknya harus menghentikan operasional layanan selama beberapa jam karena pelanggaran keamanan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemulihan sistem setelah peretas atau sekelompok hacker berhasil menyusup ke sistem komputer perusahaan. NiceHash telah memperingatkan penggunanya untuk mengubah kata sandi akun sebagai tindakan pencegahan saat ruang lingkup kerusakan yang diciptakan peretas belum diketahui.
ADVERTISEMENT