Hari Tanpa Bayangan Bisa Ganggu Layanan Telekomunikasi

21 Maret 2018 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indosat Ooredoo. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indosat Ooredoo. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masyarakat Pontianak dan sejumlah wilayah lain mengalami fenomena unik yang populer disebut Hari Tanpa Bayangan pada Rabu (21/3). Peristiwa ini terjadi karena posisi Matahari berada tepat di atas ekuator atau garis khatulistiwa.
ADVERTISEMENT
Peristiwa hilangnya bayangan yang juga disebut Vernal equinox ini terjadi mulai pukul 11.50 WIB, ketika Matahari mencapai titik puncak atau kulminasi. Saat fenomena ini berlangsung, objek yang berdiri tegak di equator tampak hampir tidak memiliki bayangan.
Fenomena ini memberikan efek terhadap layanan telekomunikasi yang memanfaatkan satelit di orbit, sehingga ada kemungkinan layanan telekomunikasi dan Internet bakal terganggu selama beberapa saat.
Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, menjelaskan bahwa secara teknis, hal ini memberikan efek terhadap seluruh pengguna layanan satelit di Bumi atas fenomena yang disebut dengan sun outage atau efek dari radiasi matahari.
Namun, sun outage dalam industri telekomunikasi satelit menjadi hal biasa yang kerap terjadi setiap tahun.
ADVERTISEMENT
"Efek sun outage dapat berupa gangguan noise (suara dan gambar) karena sinyal yang dipancarkan satelit ke antena pengguna satelit di Bumi terganggu oleh sinar Matahari saat Matahari, satelit, dan antena pelanggan di Bumi berada dalam satu garis lurus," jelas Deva, dalam pernyataan yang diterima kumparan (kumparan.com).
Satelit di luar angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit di luar angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
Ia mengatakan, Indosat sebagai penyedia layanan jasa satelit sudah melakukan sosialisasi soal gangguan yang terjadi selama fenomena Hari Tanpa Bayangan.
"Indosat Ooredoo selalu memberikan pemberitahuan jauh hari kepada pelanggan satelitnya tentang akan terjadinya sun outage ini seperti prediksi waktu, kapan puncaknya, dan sebagainya, sehingga pelanggan satelit mengetahui kejadian ini dan dampaknya terhadap layanan para pelanggan," lanjut Deva.
Fenomena Hari Tanpa Bayangan tidak hanya terjadi di kota Pontianak saja, tetapi juga di daerah lain. Dalam data yang tim kumparan miliki, dijelaskan kota Denpasar telah mengalami peristiwa ini pada 26 Februari lalu dan akan kembali merasakannya pada 16 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Sementara bagian paling barat Indonesia, Sabang, akan mengalaminya pada 5 April dan 8 September. Selain itu, peristiwa ini juga pernah terjadi di Belitung pada 13 Maret dan akan kembali terjadi pada 1 Oktober nanti di sana.
Sementara di Jakarta sudah terjadi pada 5 Maret dan akan kembali merasakannya pada 9 Oktober mendatang.