Hati-hati, Wi-Fi Publik di Piala Dunia 2018 Punya Masalah Keamanan

23 Juni 2018 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembukaan Piala Dunia di Rusia. (Foto: Reuters/Maxim Shemetov)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembukaan Piala Dunia di Rusia. (Foto: Reuters/Maxim Shemetov)
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2018 seharusnya menjadi ajang yang diselenggarakan dengan tingkat keamanan yang tinggi. Tapi siapa sangka, jika ajang turnamen sepak bola terbesar di dunia ini memiliki masalah keamanan pada fasilitas Wi-Fi publiknya.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian Kaspersky Lab, sebanyak 7.176 dari sekitar 32.000 jaringan Wi-Fi publik di kota-kota penyelenggara Piala Dunia 2018 di Rusia memiliki risiko keamanan yang cukup tinggi. Padahal di ajang empat tahunan ini, tidak sedikit pengunjung yang membagikan pengalaman mereka di media sosial.
"Kurangnya enkripsi lalu-lintas data, ditambah dengan perhelatan berskala global seperti Piala Dunia FIFA membuat jaringan Wi-Fi nirkabel menjadi target para pelaku kejahatan yang menginginkan akses mudah ke data pengguna,” kata Peneliti Keamanan Senior di Kaspersky Lab, Denis Legezo, dalam siaran pers yang diterima kumparanTECH, Sabtu (23/6).
Ilustrasi KRACK yang menyerang Wi-Fi (Foto: ariapsa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KRACK yang menyerang Wi-Fi (Foto: ariapsa)
Tiga kota dengan persentase tertinggi jaringan Wi-Fi yang tidak aman adalah Saint Petersburg (37 persen titik Wi-Fi tidak aman), Kaliningrad (35 persen), dan Rostov (32 persen).
ADVERTISEMENT
Adapun tempat-tempat yang paling aman adalah kota-kota yang relatif kecil, termasuk Saransk (hanya 10 persen), dan Samara (17 persen). Hampir dua pertiga dari semua jaringan Wi-Fi publik di lokasi-lokasi ini menggunakan protokol Wi-Fi Protected Access (WPA / WPA2) yang dianggap sebagai salah satu yang paling aman untuk penggunaan Wi-Fi.
Langkah antisipasi
Jika ingin menggunakan Wi-Fi publik di kota-kota penyelenggaraan Piala Dunia 2018 ini, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk melindungi data pribadi yang bisa diretas melalui sambungan jaringan yang digunakan.
1. Usahakan menggunakan jaringan Virtual Private Network (VPN) agar peretas tidak dapat membaca data pribadi walaupun mereka mendapatkan aksesnya.
2. Jangan percaya jaringan yang tidak dilindungi kata sandi, atau memiliki kata sandi yang mudah ditebak atau mudah ditemukan.
ADVERTISEMENT
3. Hanya percaya dengan kata sandi jaringan yang diberikan oleh penyelenggara yang sah. Peretas bisa saja membuat sambungan palsu dengan kata sandi yang sama.
4. Matikan koneksi Wi-Fi setiap kali tidak digunakan.
5. Batasi diri untuk tidak mengakses email, layanan media sosial, bahkan melakukan transaksi perbankan, jika tidak merasa aman dengan jaringan Wi-Fi publik.
6. Aktifkan opsi selalu menggunakan koneksi aman (HTTPS) di pengaturan perangkat yang dimiliki.