Honor Beri Hadiah Rp 78 Juta untuk Penemu Ponsel Prototipe yang Hilang

28 April 2019 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honor. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honor. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara yang dilakukan produsen smartphone untuk menguji produk terbarunya sebelum resmi dirilis. Cara yang paling umum adalah meminjamkan smartphone prototipe itu kepada karyawan internal untuk diuji pemakaian sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tetapi, bagaimana jika karyawan itu lalai dan malah menghilangkan smartphone sebelum waktu peluncuran?
Kasus ini terbilang unik dan jarang terjadi. Namun, percaya atau tidak, hal tersebut dialami oleh produsen smartphone asal China, Honor.
Honor 9i. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Sub-brand Huawei ini rencananya akan merilis smartphone baru Honor 20 di London, Inggris, pada 21 Mei 2019 mendatang. Tetapi sebelum peluncuran, kehebohan terjadi di mana salah satu smartphone prototipenya telah hilang di Jerman.
Honor pun membuat sayembara bagi siapa pun yang menemukan smartphone itu akan diganjar dengan hadiah 5.000 euro atau sekitar Rp 78 juta. Sayembara ini pun diumumkan melalui akun Twitter resmi Honor Jerman.
Menurut PhoneArena, cerita bermula ketika karyawan pemasaran Honor, Moritz Scheidl, naik kereta pulang ke kota Munich, setelah berlibur di kota Dusseldorf untuk merayakan Hari Paskah bersama keluarganya.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan ke Munich, Scheidl mengklaim bahwa smartphone prototipe yang ia bawa disimpan di dalam ranselnya. Namun, ketika dia kembali ke rumah dan ingin mengisi daya baterainya, perangkat tersebut sudah hilang.
Kamera belakang Honor 8A. Foto: Muhamamd Fikrie/kumparan
Tidak jelas apakah smartphone jatuh begitu saja dari tasnya atau dicuri. Smartphone itu diduga hilang di kereta ICE 1125 yang berangkat pukul 06:06 dan tiba pukul 11:08 waktu setempat.
Menurut Honor, smartphone itu memakai case pelindung berwarna abu-abu yang menyembunyikan kamera dan desain belakang. Honor juga mengatakan bahwa kejadian ini bukan bagian dari marketing dalam bentuk apapun.