Huawei Klaim 1 Juta Unit Smartphone Mate 30 Terjual dalam 3 Jam

3 Oktober 2019 19:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Huawei resmi meluncurkan smartphone Mate 30. Foto: Michael Dalder/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Huawei resmi meluncurkan smartphone Mate 30. Foto: Michael Dalder/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Smartphone Huawei seri Mate 30 telah resmi diluncurkan. Baik Mate 30 maupun Mate 30 Pro tidak didukung layanan aplikasi Google, menyusul masuknya Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Namun, meski tanpa dukungan aplikasi Google, Huawei mengklaim smartphone seri Mate 30 tetap laris manis di pasaran, khususnya di China. Baik Mate 30 maupun Mate 30 Pro sudah mulai dipasarkan di China.
Dilansir Forbes, Huawei mengklaim berhasil menjual lebih dari 1 juta unit smartphone Mate 30 dan Mate 30 Pro hanya dalam waktu tiga jam di China. Penjualan di Negeri Tirai Bambu dimulai pada Kamis (26/9).
Memang hal itu tidak bisa dibuktikan dengan data pasti, mengingat Huawei adalah perusahaan privat. Namun, hal itu terlihat pada antusias warga China menyambut kehadiran Mate 30 lewat antrean panjang di depan toko baru Huawei di Shenzhen.
Angka penjualan tersebut bisa dikatakan cukup mengesankan. Namun, hal itu juga terbilang wajar mengingat popularitas Huawei di China memang yang paling tinggi, terlebih lagi setelah perseteruan dengan AS.
Huawei Mate 30. Foto: Michael Dalder/Reuters
Tingginya penjualan tersebut juga didukung dengan simpati masyarakat China terhadap Huawei. Mereka ingin menunjukkan dukungannya dengan membeli perangkat buatan Huawei sebagai wujud patriotisme.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, berdasarkan laporan Canalys, Huawei sudah berhasil mengirimkan sekitar 37,3 juta smartphone di China pada kuartal kedua tahun ini. Jumlahnya naik 31 persen dibandingkan tahun 2018.
Huawei menjadi satu-satunya vendor yang menunjukkan kenaikan penjualan di saat beberapa vendor lain, seperti Apple, Xiaomi, Oppo dan Vivo mengalami penurunan penjualan di China dibandingkan tahun lalu.