IBM Akuisisi Perusahaan Software Red Hat Senilai Rp 517 Triliun

30 Oktober 2018 12:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi IBM. (Foto: IBM)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi IBM. (Foto: IBM)
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi IBM melakukan sebuah langkah korporasi besar. Mereka baru saja mengakuisisi sebuah perusahaan software cloud Red Hat dengan nilai 34 miliar dolar AS atau setara Rp 517 triliun.
ADVERTISEMENT
Akuisisi ini merupakan kesepakatan teknologi terbesar ketiga dalam sejarah. Pembelian Red Hat sendiri dilakukan IBM demi meningkatkan bisnis mereka di ranah teknologi cloud.
Pasalnya, Red Hat bukan hanya fokus untuk mengembangkan sistem operasi berbasis Linux, tapi juga sebagai penyedia perangkat lunak cloud open source terkemuka di dunia.
Menurut Bloomberg, IBM disebut lambat dalam mengadopsi teknologi terkait cloud dan harus mengejar ketertinggalan dari para pemimpin pasar, seperti Amazon, Microsoft, dan Google, dalam menawarkan layanan komputasi cloud dan perangkat lunak penunjang lainnya.
"Akuisisi Red Hat adalah (langkah) yang mengubah permainan," kata Ginni Rometty, CEO IBM, dalam sebuah pernyataan, Minggu (28/10). "Ini mengubah segalanya tentang pasar cloud."
Ginni juga menyatakan ambisi IBM untuk menjadi penyedia teknologi cloud hybrid pertama di dunia, yang menawarkan sejumlah keunggulan untuk meningkatkan bisnis para penggunanya.
ADVERTISEMENT
Red Hat akan bergabung dengan tim Hybrid Cloud IBM sebagai unit yang berbeda untuk menjaga independensi dan netralitas dalam komitmen pengembangan open source Red Hat.
IBM dan Red Hat juga akan terus membangun dan meningkatkan kemitraan dengan penyedia layanan cloud besar, seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure, Google Cloud, Alibaba dan lainnya.
Perusahaan teknologi IBM. (Foto: IBM)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi IBM. (Foto: IBM)
Jim Whitehurst akan tetap menjabat sebagai CEO Red Hat dan akan bergabung dengan tim manajemen senior IBM. IBM juga akan mempertahankan kantor pusat, fasilitas, hingga brand Red Hat.
“Bergabung dengan IBM akan meningkatkan level kita (Red Hat), sumber daya, dan kemampuan yang lebih besar untuk mempercepat dampak open source sebagai dasar untuk transformasi digital dan membawa Red Hat ke khalayak yang lebih luas,” ungkap Whitehurst.
ADVERTISEMENT
Rad Hat didirikan pada 1993 dan bermarkas di Raleigh, North Carolina, Amerika Serikat. Meski Red Hat terkenal dengan produknya sistem operasi berbasis Linux, tetapi mereka juga membuat teknologi komputasi awan, seperti Red Hat Cloud Infrastructure, Red Hat OpenStack Platform, serta Red Hat Cloud Suite.