Ilmuwan Temukan Apel Genetik yang Tidak Mudah Membusuk

23 Oktober 2017 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi apel berubah kecokelatan. (Foto: Dok. www.arcticapples.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apel berubah kecokelatan. (Foto: Dok. www.arcticapples.com)
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi pertanian semakin berkembang, termasuk dalam menciptakan hasil pertanian genetik yang bisa membuat makanan segar tahan lebih lama.
ADVERTISEMENT
Apel Arctic adalah apel rekayasa genetika pertama di dunia yang daging buahnya tidak berubah menjadi cokelat setelah dipotong. Buah hasil rekayasa genetik ini dikembangkan oleh perusahaan Kanada Okanagan Specialty Fruit dan sudah mulai dipasarkan di supermarket di Kanada.
Apel ini punya kelebihan, yaitu daging buahnya tidak berubah menjadi cokelat seperti apel pada umumnya, baik setelah digigit atau dipotong. Apel pada umumnya akan berubah warna setelah dipotong. Hal ini disebabkan oleh enzim yang disebut polifenol oksidase (PPO) yang dikeluarkan buah apel.
Enzim ini seperti reaksi kimia alami yang mengubah daging buah menjadi cokelat. Beberapa varietas apel bahkan lebih cepat berubah warna daripada yang lain, namun ada juga yang daya tahannya lebih lama. Namun Apple Arctic adalah apel pertama di dunia yang tidak mengalami perubahan warna daging buah karena memiliki PPO yang lebih rendah dari apel kebanyakan.
ADVERTISEMENT
Apel ini akan mempertahankan warna segar pada daging buah bahkan setelah beberapa hari dipotong. Hal ini, menurut Okanagan Specialty Fruit akan meningkatkan konsumsi apel dan mengurangi limbah makanan.
Dilansir www.washingtonpost.com, penelitian dan pengembangan genetik apel Arctic ini berlangsung selama 20 tahun. Carters dan sang istri Louisa menghabiskan waktu mereka mencoba berbagai metode untuk mengembangan apel ini.
Hingga pada 2003, keduanya berhasil menanam apel varietas Golden Delicious dan Granny Smith yang daging buahnya tidak berubah cokelat.
Apel Arctic varietas Granny Smith. (Foto: Dok. www.arcticapples.com)
zoom-in-whitePerbesar
Apel Arctic varietas Granny Smith. (Foto: Dok. www.arcticapples.com)
Setelah melakukan berbagai tes, Neal Carters pendiri dari perusahaan yang melakukan penelitian terhadap apel Arctic mengajukan petisi kepada Departemen Pertanian AS untuk mendapat izin pengembangan tanaman apel Arctic. Ini dilakukan agar mereka bisa menjual produk pertanian ini ke AS.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pengembangan apel jenis ini mendapat tentangan dari beberapa pihak. Mereka mengklaim bahwa dengan tingkat PPO yang rendah, apel Arctic malah bisa menipu konsumen karena kesegaran buahnya dipertanyakan.
Apel Arctic varietas Golden Delicious. (Foto: www.arcticapples.com)
zoom-in-whitePerbesar
Apel Arctic varietas Golden Delicious. (Foto: www.arcticapples.com)
Meskipun mendapat kritikan dari beberapa pihak, Carters tidak putus asa dan menyampaikan bukti yang disampaikan ke Departemen Pertanian AS, bahwa apel Arctic tumbuh sama seperti buah apel biasanya.
"Karena apel Arctic tidak mengalami perubahan daging buah, namun hal tersebut tidak berarti apel kami menyamarkan kesegaran buah.Justru sebaliknya. Apel ini juga membusuk sama seperti apel lainnya, juga berubah cokelat namun akibat jamur atau bakteri," sanggah Carters.
Selain apel Arctic, buah lain yang juga dikembangkan dengan teknologi perubahan genetik adalah nanas pink, apel dengan rasa harum manis, dan apel dengan daging buah berwarna pink.
ADVERTISEMENT