Indosat Bantah Picu Perang Harga dengan Paket Internet 1 GB Rp 1.000

13 Desember 2017 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indosat Ooredoo (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indosat Ooredoo (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo membuat manuver baru dalam paket internet yang ditawarkan ke masyarakat. Paket baru ini mengundang kehebohan di kalangan masyarakat karena angka yang ditawarkan cukup menggiurkan, yaitu Rp 1.000 untuk kuota data sebesar 1 GB.
ADVERTISEMENT
Paket bernama Yellow itu detailnya menawarkan paket berisi kuota data sebesar 1 GB dengan harga Rp 1.000, tapi hanya berlaku selama 24 jam alias sehari di semua jaringan. Selain paket ini, IM3 Ooredoo juga menawarkan beberapa paket internet harian lainnya seperti paket kuota data 1 GB dengan masa aktif 3 hari seharga Rp 2.500 dan untuk 10 hari harganya Rp 7.000.
Dengan harga yang terbilang murah itu, muncul ketakutan jika rendahnya harga paket dari Indosat itu bisa memicu perang harga yang lebih sengit di antara para perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Namun, Direktur Utama Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi, membantah jika mereka menghadirkan paket ini untuk memicu perang harga.
"Menurut saya, ini bukan memicu perang harga tapi membuka pasar baru yang selama ini belum dilayani," kata Joy, saat ditemui di gedung Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (13/12).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, segmentasi yang disasar dari paket internet baru ini berbeda dengan yang banyak tersedia saat ini. Joy mengatakan langkah ini diambil Indosat untuk menyediakan paket internet kecil yang masa aktifnya harian, bukan bulanan seperti yang kebanyakan berlaku di berbagai operator.
Joy Wahjudi, Direktur Utama Indosat Ooredoo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joy Wahjudi, Direktur Utama Indosat Ooredoo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
"Karena segmennya beda ya. Itu kan Rp 1.000 sehari, bukan 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, seperti yang lain. Kita merasa ada segmen yang selama ini belum diurus, karena kebanyakan kita selama beberapa waktu ini dua tahun terakhir banyak mengurus paket-paket yang bulanan. Nah, kita mulai coba yang paket yang lebih kecil, makanya kami keluarkan paket harian, 3 hari, 7 hari. Ini konsepnya berbeda, kita mau memasarkan sesautu yang belum dibidik pemain lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan paket harian yang murah ini, Joy mengaku Indosat ingin membidik pasar dengan orang-orang yang memiliki 'dompet terbatas'. Ia melihat selama ini pasar tersebut tidak diperhatikan dan kebanyakan paket internet bulanan yang bisa dinikmati masyarakat.
"Ini menyasar pasar yang setiap hari mau beli terus beli terus. Saya lihat di Indonesia selama ini kan pasarnya memang seperti itu, dulu misalnya zamannya nelpon dan SMS orang biasanya isi ulang cuma 5 ribu atau 10 ribu. Saya lihat pasar itu dilupakan, jadi kita mau balik lagi membidik pasar itu," papar Joy.
Perilaku masyarakat yang tak bisa jauh dari smartphone dan berselancar di internet saat ini memang terus dimanfaatkan oleh para perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan paket internet yang paling menarik. Berbagai strategi pun dilancarkan untuk menarik hati para konsumen, seperti paket internet harian yang diusung Indosat ini.
ADVERTISEMENT
Joy Wahjudi sendiri baru saja menjabat sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo pada pertengahan November lalu. Ia menggantikan Direktur Utama sebelumnya, Alexander Rusli, yang memutuskan mundur dari posisinya.