news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Intel Australia Tuding Huawei Bantu Pemerintah China Sadap Pengguna

9 November 2018 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Huawei. (Foto: Philippe Wojazer/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Huawei. (Foto: Philippe Wojazer/Reuters)
ADVERTISEMENT
Selain dikenal sebagai produsen smartphone Android, Huawei juga punya bisnis di industri telekomunikasi. Sayang, reputasinya di bisnis jaringan seluler sedikit tercoreng karena mereka tengah diterpa isu menjadi mata-mata China yang dituding AS.
ADVERTISEMENT
Setelah AS, sekarang giliran Australia yang menyatakan hal serupa tentang Huawei. Perusahaan teknologi itu dituding dimanfaatkan pemerintah China untuk melakukan spionase dalam jaringan.
Upaya tersebut terungkap dalam dokumen yang menyebutkan insiden dua tahun terakhir, ketika intel China memaksa pegawai Huawei untuk memberikan kata sandi demi akses istimewa ke jaringan asing, menurut laporan The Australian.
Jaringan telekomunikasi ini tidak di Australia dan juga bukan milik Australia. Tidak disebutkan apakah operasi tersebut berhasil atau tidak.
Itu mengapa Australian Signal Directorate, lembaga negara yang fokus mengurus keamanan siber, menegaskan pemerintah khawatir dengan keamanan perusahaan teknologi asal China itu. Huawei telah dilarang bermitra dengan operator seluler lokal untuk menyebarkan jaringan internet 5G di Australia sejak Agustus 2018 lalu.
Bendera Australia. (Foto: AFP/Peter Parks)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Australia. (Foto: AFP/Peter Parks)
Huawei sendiri telah angkat bicara terkait isu mata-mata yang menimpanya sejak lama. Perusahaan membantah aktivitas spionase yang dituding kepadanya.
ADVERTISEMENT
"Huawei dengan tegas membantah telah memberikan, atau diminta untuk memberikan, informasi pelanggan untuk pemerintah atau organisasi mana pun," kata perusahaan seperti dikutip Pocket Now.
"Rekam jejak keamanan siber (kami) sangat baik."
Sebelumnya pemerintah AS menyarankan warga negaranya untuk tidak menggunakan produk dan layanan yang dibuat oleh Huawei. Kondisi ini juga berlaku pada perusahaan teknologi lain ZTE.
Sejumlah kepala badan intelijen AS mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap dua perusahaan asal China, karena ada kekhawatiran keduanya bisa memberikan kapasitas untuk menekan atau bahkan mengontrol atas infrastruktur telekomunikasi AS demi aksi spionase yang tak terdeteksi.