Karyawan Google Turun ke Jalan, Protes soal Masalah Pelecehan Seksual

2 November 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Jeenah Moon)
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Jeenah Moon)
ADVERTISEMENT
Rombongan karyawan Google di berbagai negara mewujudkan rencananya untuk melakukan aksi walkout demi memprotes penanganan masalah pelecehan seksual dalam perusahaan pada Kamis (1/11).
ADVERTISEMENT
Aksi yang digelar ratusan karyawan ini menuntut perusahaan agar melakukan sejumlah perubahan penting dalam menangani masalah-masalah pelecehan seksual. CEO Google, Sundar Pichai, sudah mengetahui rencana aksi ini dan telah menyatakan dukungannya terhadap karyawan.
Para karyawan Google memprotes perusahaan yang dianggap memberikan keistimewaan terhadap petingginya yang terlibat masalah pelecehan seksual. Sebelumnya, beredar kabar jika salah satu mantan petinggi Google dan kreator Android, Andy Rubin, mendapat pesangon sebesar 90 juta dolar AS saat keluar dari perusahaan pada 2014 lalu.
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Jeenah Moon)
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Jeenah Moon)
Menurut investigasi yang dilakukan perusahaan saat itu, Rubin terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap seorang karyawan Google yang ia kencani.
"Saya memahami kemarahan dan kekecewaan yang kalian rasakan. Saya juga merasakannya dan saya berkomitmen sepenuhnya untuk membuat tindakan maju terkait isu yang telah bertahan terlalu lama di lingkungan, dan ya, di Google juga," ujar Pichai, dalam email yang dikirimkan kepada seluruh karyawannya, dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Aksi turun ke jalan itu dilakukan para karyawan Google di San Francisco, Singapura, Zurich, London, Dublin, Sydney, Tokyo, Berlin, dan New York. Sebuah akun Twitter bernama @GoogleWalkout mengumpulkan dokumentasi aksi turun ke jalan tersebut.
Beberapa tuntutan yang diajukan para karyawan Google dalam aksi ini adalah meminta komitmen perusahaan untuk menghentikan ketidaksetaraan pemberian gaji dan kesempatan dan pelaporan masalah pelecehan seksual secara lebih transparan.