Kata Grab soal Status Decacorn: Ini Hanya Penamaan, Sebuah Pencapaian

4 Maret 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu mitra pengemudi mobil Grab di Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu mitra pengemudi mobil Grab di Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi Grab telah mencetak rekor sebagai startup decacorn pertama di Asia Tenggara, yang berarti valuasi perusahaan itu telah lebih dari 10 miliar dolar AS. Meningkatnya status Grab tersebut juga selaras dengan data yang dipublikasi oleh Google dan Temasek pada 19 November 2018.
ADVERTISEMENT
Grab Indonesia mengaku tidak jumawa dengan status tersebut dan tidak memiliki strategi khusus untuk terus meningkatkan nilai valuasi perusahaan.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menjelaskan, bahwa decacorn tidak lebih dari status dan tonggak pencapaian. Hal yang lebih penting baginya adalah menjadikan Grab sebagai pilihan publik.
"Decacorn ini hanya benchmark, penamaan, sebuah pencapaian saja. Yang penting bagi kami adalah bagaimana untuk terus menjadi pilihan masyarakat," katanya usai ditemui selepas jumpa pers di BSD, Tangerang, Senin (4/3).
Grab terus fokus menjadi aplikasi super atau super apps yang membuat aplikasinya makin sering dibuka setiap hari. Sejumlah kemitraan telah dilakukan oleh Grab di beberapa negara, dan itu semua dilakukan demi konten yang menarik di aplikasi Grab.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Grab bermitra dengan Hooq agar aplikasi Grab dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan streaming video. Grab juga punya program Grab Venture Velocity yang membantu akselerasi startup. Jika startup itu dinilai menarik, maka sangat terbuka kemungkinan layanan atau produk startup itu masuk ke aplikasi Grab.
"Yang lebih penting adalah Grab sebagai leading super apps di Asia Tenggara. Artinya apa, kita menjadi pilihan pertama untuk masyarakat yang ingin mendapatkan layanan transportasi, pesan makanan, dan ke depannya kita sedang membicarakan masalah kesehatan. Jadi fokus kita akan ke sana: everyday super apps. Dan kita bisa meng-address apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Penumpang ojek motor Grab di Vietnam. Foto: REUTERS/Kham
Saat ini, Grab telah menawarkan berbagai solusi sehari-hari, seperti transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran digital, sampai hiburan. Nantinya di tahun 2019 ini, diperkirakan akan ada beberapa layanan terbaru dari Grab untuk penggunanya.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, Grab baru menjalin kemitraan dengan perusahaan properti Sinar Mas Land untuk menggarap proyek di sekitar kota mandiri BSD City. Di sana Grab akan memaksimalkan pemetaan yang akan memudahkan pengguna dalam hal penjemputan dan pengantaran, juga menyediakan dapur satelit untuk para mitra GrabFood di kawasan tersebut demi memudahkan pemesanan dan pengiriman makanan.
Penandatanganan MoU antara Grab dan Sinar Mas Land untuk kerja sama membangun smart city di kawasan BSD City. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Salah satu langkah besar yang akan dilakukan Grab di sana, adalah membangun pusat riset terbaru di Green Office Park (GOP) 9, BSD City. Pusat riset yang kedua ini diberi nama Grab Innovation and Engineering Lab, sebagai pusat penelitian dan pengembangan inovasi yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menciptakan sistem transportasi yang cerdas dan tertata.
Pembangunan pusat riset inovasi ini bakal memanfaatkan investasi yang digelontorkan Grab dalam proyek Grab Ventures Velocity sebesar 250 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun sampai 2020.
ADVERTISEMENT