Kata Twitter Indonesia Soal Layanannya yang Sulit Diakses Dua Hari Ini

25 September 2019 18:10 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi main Twitter. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi main Twitter. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pengguna Twitter mengeluhkan sulit membuka layanan media sosial berbasis arus informasi tersebut pada kemarin dan hari ini, Rabu (25/9). Twitter Indonesia akhirnya angkat bicara terkait keluhan ini.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Twitter mengatakan pihaknya telah menyelidiki masalah akses ini. Perusahaan menyatakan tidak ada masalah sama sekali pada layanan maupun jaringan backend-nya.
"Kami tidak melihat adanya isu teknis dari layanan dan jaringan backend kami," kata perwakilan Twitter kepada kumparan.
Banyaknya keluhan Twitter sulit diakses ini disampaikan para pengguna di tengah aksi demo mahasiswa menyampaikan pendapatnya untuk menolak pengesahan Rancangan Undang-undang kontroversial, termasuk UU KPK, RUU KUHP, sampai RUU Ketenagakerjaan. Demonstasi ini terjadi sejak Senin, 23 September.
Netizen yang merasakan lambatnya akses ke Twitter mengaitkan masalah tersebut dengan aksi pembatasan akses layanan yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Walaupun, hal tersebut dibantah oleh Kominfo.
Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, menyatakan dengan tegas pihaknya "tidak" melakukan pembatasan apapun terhadap layanan Twitter.
ADVERTISEMENT
"Kemkominfo tidak lakukan tindakan apapun terhadap Twitter dalam hari-hari ini," katanya.
Fedinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kominfo Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Kominfo juga membatah jika pihaknya melakukan pembatasan akses internet dari operator seluler dalam beberapa hari terakhir, terkecuali di Wamena, Papua, terkait isu kerusuhan pada 23 September 2019. Pembatasan akses ini akan diakhiri ketika situasi di sana kembali aman dan kondusif.
Kominfo kini memiliki mesin bernama Ais. Ia punya kekuatan untuk membatasi atau bahkan memblokir sepenuhnya layanan internet dari operator seluler. Mesin Ais juga dapat membatasi dan memblokir penuh suatu layanan aplikasi berbasis web dan aplikasi.
Pembatasan akses internet dan aplikasi media sosial pernah dilakukan Kominfo pada 21 dan 22 Mei 2019, ketika di Jakarta terjadi kericuhan usai Pilpres 2019. Kala itu, Kominfo membatasi akses pada aplikasi WhatsApp sampai Instagram.
ADVERTISEMENT
Ketika terjadi kerusuhan di sejumlah lokasi di Papua dan Papua Barat, Kominfo melakukan pembatasan layanan internet dari operator seluler, walaupun pemerintah mengklaim layanan SMS dan telepon masih bisa digunakan.
Kominfo mengklaim pembatasan ini dilakukan untuk menekan peredaran konten berita palsu sampai ujaran kebencian.