Kebanyakan Pakai Listrik, Iran Sita 1.000 Komputer Tambang Bitcoin

2 Juli 2019 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bitcoin. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
ADVERTISEMENT
Otoritas energi di Iran mendeteksi lonjakan konsumsi listrik yang tidak biasa di sebuah wilayahnya. Setelah dilakukan investigasi, konsumsi energi yang terlalu banyak itu berasal dari komputer-komputer yang dipakai untuk menambang mata uang kripto.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran akhirnya menyita hampir 1.000 komputer dari dua organisasi yang memang bekerja menambang Bitcoin di provinsi Yazd.
Kinerja komputer tersebut menyebabkan lonjakan 7 persen konsumsi daya pada bulan itu hingga 21 Juni 2019. Menurut laporan Reuters, praktik ini membuat jaringan listrik lokal "tidak stabil" dan memperingatkan orang atau lembaga yang menjalankan praktik tersebut akan diputus sambungan energinya.
“Dua penambang Bitcoin ini telah diidentifikasi, dengan konsumsi satu megawatt,” kata Arash Navab, seorang pejabat energi listrik di provinsi Yazd.
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Iran selama ini memberi subsidi energi untuk menjaga harganya tetap rendah. Kebijakan ini kemudian jadi salah satu alasan para penambang mata uang kripto beroperasi di negara tersebut.
Bitcoin, sebagai salah satu mata uang kripto terpopuler, diibaratkan sebagai emas yang didigitalkan. Proses "penambangan" Bitcoin dilakukan memakai komputer berdaya besar untuk menyelesaikan masalah matematika sebagai syarat dalam sistem kerja Bitcoin.
ADVERTISEMENT
Bank sentral Iran telah melarang transaksi mata uang kripto pada tahun lalu, karena kekhawatiran pada isu pencucian uang.