Ketika CEO Apple Geram dengan Berita Server Apple Dimata-matai China

21 Oktober 2018 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Apple, Tim Cook. (Foto: Elijah Nouvelage/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Apple, Tim Cook. (Foto: Elijah Nouvelage/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri teknologi digemparkan oleh kabar yang mengatakan China telah melakukan mata-mata terhadap perusahaan dan pemerintah AS, melalui cip khusus yang ditanam secara ilegal pada motherboard buatan Supermicro (Super Micro Computer). Apple dan Amazon disebut sebagai dua perusahaan yang jadi korban mata-mata China.
ADVERTISEMENT
Laporan ini merupakan liputan khusus Bloomberg Businessweek yang mewawancara lebih dari 17 sumber yang tidak disebutkan namanya dari badan intelijen dan bisnis.
CEO Apple, Tim Cook, ternyata adalah salah seorang petinggi perusahaan yang mengikuti perkembangan berita ini. Dia kemudian angkat bicara, menyatakan kegeraman dan meminta Bloomberg Businessweek untuk menghapus kabar itu lantaran dinilai tidak kebenaran yang sahih.
“Tidak ada satu pun kebenaran dalam cerita mereka tentang Apple,” kata Cook kepada BuzzFeed. “Mereka perlu melakukan hal yang benar. Mereka harus menarik kembali hal tersebut (laporan yang dipublikasikan),” tegas Cook.
Cook berkata Apple telah melakukan investigasi dan mampu membuktikan bahwa tidak terdapat cip mata-mata China itu di server Apple. Namun, sejauh ini Cook tidak mau membawa laporan Bloomberg ini ke ranah hukum.
ADVERTISEMENT
“Setiap kali mereka (Bloomberg) membawa isu hal ini kepada kami, cerita mereka selalu berbeda. Dan setiap kali kami melakukan investigasi, kami tidak pernah menemukan apapun,” ujar Cook.
Apple iPhone 6s. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Apple iPhone 6s. (Foto: Pexels)
Begitu pula Bloomberg, meski Apple dan Amazon menyatakan pihaknya tidak terserang cip mata-mata China, namun mereka tetap bergeming.
Bloomberg bersikeras bahwa fakta laporan yang terbit pada awal Oktober 2018 diyakini sahih, apalagi dikumpulkan selama lebih dari setahun. Bloomberg menegaskan kembali bahwa 17 sumber dalam beritanya, mendukung kabar bahwa kasus cip China di server Apple memang benar.
"17 narasumber individual, termasuk pejabat pemerintah dan orang dalam perusahaan, membenarkan manipulasi perangkat keras dan elemen lain dalam serangan tersebut," tulis Bloomberg dalam keterangan. "Kami akan mempertahankan cerita kami dan kami yakin pada laporan dan sumber-sumber kami."
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa unit militer China telah menyusup ke rantai pasokan pembuat perangkat keras komputer, Supermicro untuk menanam cip mata-mata yang dapat digunakan untuk mencuri rahasia perusahaan dan pemerintah Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Bloomberg mengatakan dalam laporannya, bahwa sekitar 30 perusahaan dan beberapa instansi pemerintah Amerika Serikat menjadi sasaran cip tersebut. Dampaknya, pemerintah China jadi semakin luas memiliki akses rahasia ke jaringan internal.