Ketika Dakwah Online Jadi Solusi untuk Jangkau Khalayak Luas

27 Desember 2017 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yan Harlan (Foto: Resnu Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yan Harlan (Foto: Resnu Andika/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berkembangnya teknologi, semakin banyak juga kemudahan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tak hanya aktivitas jual beli, kini dakwah juga dilakukan secara online oleh banyak ustaz serta komunitas Muslim.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh Yan Harlan, pendiri situs dan aplikasi dakwah online SalingSapa. Selain memudahkan umat Muslim di Indonesia untuk bisa mendengarkan kajian-kajian para penceramah, dakwah online memiliki kelebihan dalam menjangkau masyarakat tak terbatas tempat dan waktu.
"Efektivitas yang bisa dicapai oleh teknologi sebagai suatu solusi adalah penyebarannya yang dahsyat sekali. Kita lihat misalnya kalau ada live di Instagram, Facebook, YouTube, itu luar biasa," kata Yan Harlan, saat diwawancarai kumparan (kumparan.com).
Kecepatan dan jangkauan luas dari dakwah online
Untuk SalingSapa, Yan Harlan menggunakan berbagai konten di dalam layannya seperti teks, video, juga audio. Semuanya hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yang mungkin saja hanya bisa mendengarkan kajian dakwah lewat audio, atau misalnya sedang memiliki waktu luang untuk menyaksikan dakwah lewat streaming video.
ADVERTISEMENT
Yan mengaku kecepatan penyebaran secara online adalah alasan utama kenapa banyak dakwah yang memanfaatkan internet sekarang ini, termasuk SalingSapa.
"Jadi, kenapa dipilih berbasis internet di awal itu dari sisi kemudahan kecepatan kalo kita main dengan satelit mungkin terlalu mahal saat itu kita belum bisa, kalau bermain seperti televisi terestrial kita juga tidak mungkin karena terlalu mahal, jadi dengan online asal kita punya server dan koneksi yang baik, maka kita bisa sudah melakukan live streaming dan menyimpan layanan video on-demand sendiri tanpa terkait ke YouTube. Jadi, dengan kecepatan penyebaran dan kemudahan penyebaran jadi kita bisa buat platform sendiri," papar Yan Harlan.
Yan Harlan (Foto: Resnu Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yan Harlan (Foto: Resnu Andika/kumparan)
Senada dengan Yan Harlan, ustaz Erick Yusuf mengakui keunggulan teknologi internet dalam memberikan kemudahan dalam menyebarkan ajaran-ajaran kebaikan Islam kepada masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
"Ya memang dibandingkan dulu, dakwah online dapat membantu menyebarkan ajaran-ajaran kebaikan secara meluas ke orang-orang yang berada di pelosok bisa langsung mengakses konten-konten dakwah yang diinginkan," kata Erick.
Segala bentuk dan jenis media sosial, seperti YouTube, Instagram, Twitter, Facebook, dan sejenisnya dapat digunakan sebagai sarana dakwah online di samping aplikasi dan situs seperti yang disediakan SalingSapa.
Erick sendiri memiliki program bernama Dakwah Kreatif, di mana ia membangun Pesantren Kreatif bernama iHAQi yang mengajarkan para santrinya selain belajar Al-Quran tapi juga pemahaman kreatif seperti broadcasting, media sosial, dan pemahaman digital lain untuk bisa menyebarkan dakwah secara universal nantinya.
"Kami masuk ke dalam lingkungan anak muda yang patut diapresiasi lantaran tak banyak ulama yang masuk kalangan tersebut," jelas Erick.
ADVERTISEMENT
Ia menyatakan dukungannya terhadap dakwah online dengan alasan memberi kemudahan dan bisa menyebarkan manfaat ilmu lebih banyak. Selain itu, topik bahasan dalam dakwah yang disampaikan juga bisa menjadi perhatian, terutama jika menyasar kalangan anak muda.
"Mungkin saat ini lagi ngetren yang anak-anak muda mengonsumsi dakwah-dakwah yang gaul seperti percintaan kegalauan dan problematika sehari-hari," lanjutnya.
Dengan kemajuan teknologi yang memudahkan ini, diharapkan akan memunculkan semakin banyak pendakwah untuk menyebarkan ajaran kebaikan dan konten-konten Islam kreatif yang menyejukkan secara luas tanpa dibatasi waktu dan tempat.
"Saya harap para pendakwah yang mulai melek internet dan media sosial bisa memanfaatkan saluran ini dengan baik, jadi jangan menyebarkan konten-konten negatif yang meresahkan masyarakat," kata Erick.
ADVERTISEMENT