Ketika Robot Membentuk Kehidupan Manusia di Masa Depan

28 Agustus 2017 6:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
World Robot Conference di Beijing (Foto: China Daily)
zoom-in-whitePerbesar
World Robot Conference di Beijing (Foto: China Daily)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak film dan kisah fiksi menceritakan di masa depan hampir 100 persen kegiatan manusia dikerjakan oleh robot. Bayangkan setiap kegiatan manusia mulai dari bangun di pagi hari terdapat robot pengurus rumah yang merapikan tempat tidur, memasak sarapan, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kemudian terdapat mobil tanpa sopir membawa anak-anak ke sekolah, hingga robot yang membantu pekerjaan manusia di kantor.
ADVERTISEMENT
Kini kisah fiksi tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Telah banyak perusahaan teknologi dunia yang mulai mengembangkan robot untuk membantu pekerjaan manusia di dunia nyata.
Robotika adalah pasar yang sedang booming saat ini. Salah satu negara yang tengah gencar mengembangkan robot adalah China. Federasi Robotika Internasional memprediksi nilai industri robotika China akan mencapai 6,28 miliar dolar AS (Rp 83,84 triliun) di tahun 2017, naik 1,28 miliar dolar AS dari tahun 2016 yang mencapai 5 miliar dolar AS.
Dilansir China Daily, pekan lalu telah diselenggarakan Konferensi Robot Dunia 2017 di Beijing. pada acara ini ditampilkan berbagai jenis robot yang tengah dikembangkan sebagai robot pembantu manusia. kumparan (kumparan.com) merangkum tiga jenis robot yang cukup menarik di acara tersebut, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Alpha 2
Alpha 2 merupakan jenis robot pembantu pekerjaan rumah tangga buatan perusahaan China, UBTech Robotics. Hanya dengan ucapan perintah, Alpha 2 dapat melakukan berbagai pekerjaan dari pekerjaan rumah tangga, melaporkan laporan cuaca, hingga menari dan membacakan cerita sebelum tidur untuk anak-anak. Dengan teknologi kecerdasan yang semakin banyak, ke depan akan dikembangkan lebih banyak fungsi dari Aplha 2.
"Robot penting dalam menyediakan layanan di rumah yang baik dan bersahabat bagi keluarga dan anak-anak. Bagi orang tua yang merasa sulit untuk mengambil remote control atau menyalakan AC, hal-hal ini bisa dilakukan oleh robot ," ujar Li Zhen, General Manager Departemen Merek UBTech.
2. Robot Kurir
Melihat bahwa sektor logistik mampu menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) China sebesar 14,9 persen pada tahun 2016, platform e-commerce China, JD.com mengembangkan robot kurir berbentuk drone. Robot kurir berbobot 200 kg yang dikembangkan JD.com mampu menghindari rintangan, terutama masalah kemacetan di daerah perkotaan.
World Robot Conference di Beijing (Foto: China Daily)
zoom-in-whitePerbesar
World Robot Conference di Beijing (Foto: China Daily)
Kini JD.com sedang mengembangkan pesawat tak berawak yang bisa mengirimkan paket dengan melewati pegunungan, sungai, dan hutan di daerah pedesaan terpencil. Manajer Senior Humas JD.com, Zhang Zhitong, mengatakan peran robot kurir sangatlah penting, bahkan dia menganggap revolusi teknologi tidak akan menyebabkan pengangguran, karena dalam merawat robot masih membutuhkan tenaga dari manusia.
ADVERTISEMENT
"Revolusi teknologi tidak akan menyebabkan pengangguran, akan mendorong orang untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru. Pekerja pengiriman dapat belajar mengelola dan memelihara robot atau pesawat terbang," kata Zhang.
3. Robot Lengan Manusia
Jenis robot ini bernama Bestic. Robot yang bertugas sebagai pengganti lengan manusia dalam mengerjakan berbagai hal, seperti menyuap makanan ke mulut orang yang mengalami kesusahan menggerakkan tangan, atau lumpuh dan membantu dalam operasi bedah. Bestic dikembangkan oleh perusahaan asal Swedia, Camanio Care.
Kini pemerintah China tengah melirik Bestic yang digunakan untuk membantu di 10 panti jompo China dan membantu operasi bedah metode Da Vinci. Harga jual dari Bestic di Eropa mencapai 4.000 euro, namun harga di China masih belum diputuskan.
ADVERTISEMENT
Lu Tonghua, Manajer Produk Zhongrui Funing Robotics Technology Beijing, mengatakan cara kerja Bestic ke depan akan disesuaikan dengan kebiasaan makan orang China di masa depan.
“Bestic akan dikembangkan lebih dalam untuk disesuaikan dengan cara makan orang China khususnya lansia Cina yang suka makan sup atau mi tidak hanya membutuhkan sendok, namun juga sumpit,” ujar Lu.
World Robot Conference di Beijing (Foto: China Daily)
zoom-in-whitePerbesar
World Robot Conference di Beijing (Foto: China Daily)
Meskipun robot memiliki peranan yang sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia, namun robot tidak selalu diterima di semua bidang. Pasalnya banyak pihak khawatir akan kemampuan robot yang dapat menyebabkan kerusakan, khususnya peperangan.
Menanggapi isu tersebut para ilmuwan dari seluruh dunia telah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan untuk menghentikan pengembangan robot di bidang militer yang dapat disalahartikan sebagai robot pembunuh. Namun menurut Wang Feiyue, seorang peneliti dari Institute of Automation, Akademi Ilmu Pengetahuan China, tidak perlu khawatir dengan kecerdasan buatan yang dimiliki robot karena manusia masih memiliki kendali terhadap teknologi buatan manusia tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beberapa melihatnya sebagai bencana, yang akan mengakibatkan pengangguran. Namun dahulu, setelah mesin uap ditemukan dalam revolusi industri, orang-orang memiliki kegelisahan yang sama, tapi tidak diganti, mereka masih memiliki pekerjaan, bekerja dengan bantuan mesin. Manusia adalah tuan, bukan budak kecerdasan buatan,” jelas Wang.