Kisah Gamer Fortnite Berpenghasilan Rp 7,6 Miliar per Tahun

23 Oktober 2018 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nick Overton (kiri) (Foto: Nick Overton /Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Nick Overton (kiri) (Foto: Nick Overton /Facebook)
ADVERTISEMENT
Gamer profesional kini menjadi profesi yang layak diperhitungkan. Sebab, berkarier di bidang eSports di masa sekarang bisa meraup banyak uang.
ADVERTISEMENT
Lihat saja kisah Nick Overton asal Iowa, AS. Gamer berusia 27 tahun yang bergabung dengan tim eSports Counter Logic Gaming ini sekarang memiliki pendapatan mencapai 500 dolar AS atau sekitar Rp 7,6 miliar per tahun.
Menurut wawancaranya bersama TechSpot, Overton biasa memulai harinya pada pukul 9, berbincang bisnis dengan timnya, dan bekerja bikin konten video YouTube. Ia dan tim baru selesai bekerja pada pukul 15.00, kemudian bersiap melakukan streaming mulai pukul 17.00 hingga 22.00.
Bermain game selama berjam-jam dalam sehari mungkin terlihat menyenangkan. Namun, bagi Overton yang harus melakukannya dengan serius, hal itu menjadi melelahkan.
"Aku tidak pernah keluar bersama teman-temanku lagi," kata Overton dilansir TechSpot. "Aku harus membuat video setiap hari."
ADVERTISEMENT
Jika ada update pada game Fortnite, maka ia akan bangun lebih pagi untuk membuat video baru tentang pembaruan. Jika ia berhasil menayangkan pembaruan tersebut lebih cepat, maka channel YouTube-nya akan muncul lebih sering di platform orang lain.
Nick bercerita ia menerima konsol pertamanya saat berusia enam tahun, yaitu Nintendo 64. Namun, dirinya sempat kecewa karena menemukan ayahnya menjual Xbox miliknya untuk mengakhiri kecanduan game. Oleh karena itu, Nick sempat vakum main game selama dua tahun.
Di umurnya yang ke-14 tahun, ia bekerja dan membeli Xbox untuk dirinya sendiri. Ia menjadikan pesan sang ayah sebagai motivasi untuk dirinya sendiri.
"Saran terbaik yang pernah ia berikan kepadaku adalah jika kamu mau melakukan ini, kamu harus mencari cara untuk menghasilkan uang dengan ini," ujar Overton menirukan ayahnya.
ADVERTISEMENT
Kepada Des Moines Register dan Yahoo Finance, Overton bercerita bagaimana ia mempertahankan pendapatannya. "Orang terbiasa bekerja, mendapat gaji. Sesederhana itu. Dengan streaming dan YouTube, itu jauh lebih rumit," ungkapnya.
Sebagian besar gamer YouTube akan bermitra dengan Jaringan Multi-Saluran (MCN). Mereka bertindak sebagai agen dan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan uang. Ada 10 ribu pembuat konten yang mendapat banyak penayangan per bulan.
Berbeda dengan di Twitch, situs layanan video lainnya, pendapatan yang dihasilkan di sana biasanya berasal dari penonton. Mereka biasanya akan memberi pemain 2 dolas AS sampai 3 dolar AS, atau biaya berlangganan sekita 5 dolar AS untuk rata-rata per bulan. Sebagai imbalan, pelanggan juga mendapat akses ke beberapa fitur maupun dari si penayang.
ADVERTISEMENT
Bagi Overton, bekerja membuat konten video Youtube dan dibayar untuk itu adalah hal yang tak pernah ia pikirkan. Selain itu, ia juga merasa aneh ketika ada orang di luar sana yang menyadari keberadaannya sebagai YouTuber bahkan orang yang mengaguminya.
"Seorang penggemar pernah memanggilku dan meminta foto di Target (pusat perbelanjaan), atau... aku biasanya bertemu seseorang dan memberi mereka tanda tangan atau berfoto bersama," kata Overton.
Ia merasa ketenaran yang ia miliki belum pantas ia dapatkan karena pekerjaannya hanya sebagai pemain video game. Ternyata kita tidak bisa mengetahui bagaimana seseorang bisa mempengaruhi seseorang dan membuat kagum orang lain berkat keahlian yang dimiliki.