Kominfo Minta Warga Setop Sebar Foto atau Video Terkait Terorisme

13 Mei 2018 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Tragedi ledakan bom di 3 gereja di Surabaya meninggalkan luka mendalam bagi warga Indonesia. Ada kepanikan dan keteledoran yang mungkin muncul sebelumnya, dan membuat publik ramai menyebarkan konten negatif berupa foto atau video terkait aksi terorisme yang terjadi Minggu pagi, 13 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyadari banyaknya konten negatif tentang terorisme yang menyebar lewat aplikasi pesan. Kementerian ini mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak menyebarluaskan foto, gambar, atau video, terkait peristiwa tersebut di media apapun.
Menteri Kemkominfo, Rudiantara menjelaskan bahwa konten-konten tersebut dapat memperkeruh suasana dan memberi 'oksigen' untuk tujuan besar aksi terorisme, yaitu membuat ketakutan di masyarakat.
Tak hanya itu, Rudiantara juga mengajak pengguna media sosial agar segera melapor, jika menemukan konten yang tak layak di berbagai platform media sosial.
"Kalau perlu kita sama-sama komplain ke penyelenggaranya. Kita file complaint kepada platform, apakah itu Facebook, Twitter, IG, YouTube, dan sebagainya. Kita minta kontennya kita turunkan, untuk Indonesia yang lebih baik. Itulah kebangkitan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Inafis olah TKP di lokasi bom di Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Inafis olah TKP di lokasi bom di Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Selanjutnya pria yang akrab disapa Chief RA ini juga menegaskan untuk terus bekerjasama dan mendukung Kepolisian dalam penanganan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Kementerian Kominfo bekerjasama dan mendukung Polri. Berikan ruang kepada Polri karena kami yakin akan kemampuan Polri," tegasnya.
Sejauh ini diketahui ada 13 korban meninggal dunia atas tragedi ledakan bom di 3 gereja di Surabaya dan 45 korban luka-luka. Tiga gereja yang menjadi target aksi hari ini adalah Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, Gereja Santa Maria Tak Bercela yang berada di Jalan Ngagel, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya.
Polisi tunjukan foto keluarga teroris (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi tunjukan foto keluarga teroris (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
Pelaku pemboman di Surabaya kali ii dilakukan oleh satu keluarga, yang terdiri dari Dita Oepriarto (ayah), Puji Kuswati (ibu), dua anak laki-laki Yusuf Fadhil (18 tahun) dan Firman Halim (16), dua anak perempuan Fadhila Sari (12) dan Famela Rizqita (9). Keluarga ini tinggal di sebuah perumahan di kawasan Rungkut, Surabaya.
ADVERTISEMENT