Kominfo Sebar 4.111 Akses Internet di Indonesia, Kecepatan 8 Mbps

25 Maret 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sinyal internet. Foto: rawpixel via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sinyal internet. Foto: rawpixel via Pixabay
ADVERTISEMENT
Beragam upaya dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dengan internet. Selain dengan proyek kabel serat optik Palapa Ring dan satelit Indonesia Raya (Satria) berteknologi High-Throughput Satellite (HTS), Kominfo juga membangun lokasi akses internet (Aksi) untuk misinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Per Maret 2019, akses internet yang dibangun Kominfo, melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), tercatat sudah menjangkau 4.111 lokasi. Lebih dari setengah di antaranya dipasang di sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.
"4.111 titik akses internet yang dibuat BAKTI (Kominfo), kecepatannya 8 mbps. 56 persen dipasang di sekolah di seluruh Indonesia. Targetnya 4111 akses internet ini harus terhubung," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela kunjungan kerja di di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/3).
Kominfo sengaja membangun salah satu akses internet di sekolah, yang salah satunya ada di SMA Negeri Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Menghubungkan ratusan ribu sekolah di Indonesia dengan jaringan internet berkecepatan tinggi merupakan misi dari pemerintah yang ditargetkan selesai pada 2024.
Menkominfo Rudiantara di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT. Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangunan titik akses internet ini dilakukan, karena satelit HTS dengan kecepatan internet tinggi milik pemerintah baru akan selesai dibangun dan meluncur pada 2022 mendatang. Selain bangun titik akses internet, pemerintah juga sewa sementara satelit Nusantara Satu milik PT. Perusahaan Satelit Nasional (PSN).
"Kalau tunggu satelitnya itu tahun 2022, jadi rencananya mau tambal dulu sebanyak mungkin. Sementara kita sewa sama Nusantara Satu, tapi kapasitasnya Nusantara Satu itu kecil cuma 15 GB, sedangkan yang punya Kominfo kan 150 GB, 10 kali lipat," tambah Rudiantara.
Selain itu, biaya akses internet dari satelit HTS Kominfo diklaim lebih efisien, sekitar 5 sampai 10 persen lebih murah, untuk mengirim 1 megabit atau 1 gigabit data dibanding satelit Nusantara Satu.
ADVERTISEMENT
Ketika satelit Satria resmi beroperasi, Kominfo memprediksi jumlah titik akses internet di Indonesia akan jauh lebih banyak dibanding saat ini. "Nanti kalau satelit kita sudah jadi, tinggal pindahkan arah satelitnya ke antena sendiri dan lebih dari 4.111 titik, kira-kira bisa mencapai 15000 titik (akses internet di Indonesia) kurang lebih," ucap pria yang akrab disapa Chief RA itu.