Kominfo Sudah Minta Tumblr Blokir Konten Porno, tapi Tidak Direspons

6 Maret 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tumblr. (Foto: StockSnap via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tumblr. (Foto: StockSnap via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Situs microblog Tumblr diblokir di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk kedua kalinya pada Senin (5/3) malam. Tumblr, yang pernah diblokir pada Februari 2016, ditutup akses internetnya karena platform jejaring sosial itu dipenuhi dengan konten pornografi.
ADVERTISEMENT
Sebelum melakukan pemblokiran terhadap delapan DNS (Domain Name System) milik Tumblr, Kemkominfo telah lebih dulu mengirim email permintaan menghapus ratusan akun bermuatan pornografi kepada Tumblr. Namun laporan mereka tidak direspons sehingga regulator Internet di Indonesia itu mengambil langkah tegas.
"Kami sudah kirim email meminta membersihkan konten-konten porno, sampai lewat batas waktu yang diberikan tidak merespons," kata Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (6/3).
"Sesuai aturan yang berlaku, per tanggal 5 Maret sore, kami melakukan proses pemblokiran delapan DNS Tumblr."
Langkah ini pun menimbulkan pertanyaan dari netizen, terutama para pengguna Tumblr, yang merasa kecewa tidak bisa mengakses platform yang mereka gunakan tersebut.
Ilustrasi blog. (Foto: kaboompics via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi blog. (Foto: kaboompics via Pixabay)
Apabila melihat kasus-kasus pemblokiran sebelumnya di Indonesia, maka pihak Tumblr perlu menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan Kemkominfo agar akses terhadap situsnya bisa dibuka lagi. Tentunya dengan membersihkan layanannya dari konten negatif.
ADVERTISEMENT
Pada Februari 2016 lalu, Tumblr pernah diblokir oleh pemerintah Indonesia dengan kasus yang sama, yakni konten pornografi. Namun, pemblokiran itu hanya bertahan beberapa hari saja karena Tumblr berjanji melakukan self-censorship terhadap akun-akun yang ada di dalam layanannya, yang ternyata tidak ditepatinya.