Kominfo Targetkan 500 Pasar Punya Lapak Online di 2019

26 Februari 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahan pokok di Pasar PSPT Tebet Timur Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bahan pokok di Pasar PSPT Tebet Timur Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru saja meresmikan UMKM Go-Online, sebuah program yang mengajak para pedagang pasar untuk mulai berjualan di platform online. Pemerintah menggerakkan pandu-pandu yang bakal sosialisasi cara untuk membuat lapak online dan melakukan transaksi secara digital.
ADVERTISEMENT
Kegiatan UMKM Go Online ini dilakukan dalam bentuk Grebeg Pasar. Pemerintah bersama kementerian lembaga dan marketplace membantu pedagang membuka toko baru melalui internet dengan cara mendaftar ke marketplace. Pada kuartal pertama tahun 2019, Gerakan UMKM Go Online berupa Grebeg Pasar akan dilangsungkan di 20 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang masing-masing kota digelar di enam titik pasar rakyat.
Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan berkata, pemerintah bakal menargetkan setidaknya 500 pasar di Indonesia go-online selama 2019. Ia menjelaskan bahwa ini adalah program pemerintah untuk mendorong transformasi digital.
“Kenapa kami di Kominfo mengajak UMKM untuk mulai bertransformasi? Karena kalau yang besar enggak usah diurusin, mereka sudah mengerti. Kami di sini punya keberpihakan kepada yang kecil supaya yang kecil bisa juga tersentuh dengan teknologi digital,” ujar Semuel di sela acara peluncuran Gerakan UMKM Go Online di Pasar PSPT Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (26/2).
Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan. Foto: Kemkominfo
Pria yang akrab disapa Semmy ini menjelaskan kepada para pelapak bahwa dengan go online, pelapak bisa “menjemput bola”. Artinya, mereka tidak hanya berdiam diri menunggu pelanggan yang menghampiri namun bisa menjual barang dagangannya kapan pun kepada siapa pun.
ADVERTISEMENT
“Pembeli itu raja ya di zamannya online. Kita harus menjemput pembeli kita bisa melakukan itu karena teknologi. Jangan menggunakan teknologi dengan cara yang salah,” ungkap Semmy.
Gerakan dorong UMKM Online. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Sebelumnya, Kominfo mengungkap bahwa dalam kurun waktu lima tahun, dari 2014 hingga 2018, sumbangan UMKM pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,34 persen, meningkat sebesar 30,50 persen dari tahun sebelumnya. Semmy mengatakan, program ini diharapkan menggaet 10 ribu pasar untuk menggunakan platform digital dalam berdagang.
Gerakan UMKM Go Online 2019 merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun 2018 lalu. Kominfo menggandeng beberapa pihak untuk menjalankan Gerakan UMKM Go Online 2019, mulai dari Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Keuangan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), pihak perbankan, hingga sejumlah e-commerce marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Bibli, Lazada, Blanja.com, serta layanan pesan antar makanan Go-Food dari GOJEK.
ADVERTISEMENT