Kominfo Temukan 1.645 Hoaks Terkait Pemilu Serentak 2019

27 April 2019 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Tren penyebaran informasi hoaks selama Pemilu Serentak 2019 meningkat tajam. Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak Agustus 2018 hingga 25 April 2019 teridentifikasi 1.645 hoaks terkait pemilu.
ADVERTISEMENT
“Hoaks yang kami identifikasi, kami klasifikasi dan validasi menangkal 1.645 hoaks dari bulan Agustus tahun lalu,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dalam siaran pers yang diterima kumparan.
Rudiantara memaparkan jumlah hoaks setiap bulannya, khususnya terkait pemilu 2019, mengalami peningkatan signifikan. Menurut data Kominfo, pada Agustus 2018 teridentifikasi 25 hoaks, kemudian pada Desember meningkat tiga kali lipat jadi 75 hoaks.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, saat konferensi pers "Pesta Diskon Anti Golput". Foto: Dok. Panitia Klingking Fun
Pada Januari 2019 angkanya meningkat lagi jadi 175 hoaks, Februari ada 353 hoaks, hingga Maret ditemukan 453 hoaks. Terakhir, pada 25 April lalu, teridentifikasi ada 421 hoaks yang beredar di dunia maya terkait pemilu.
“Kalau hoaks bertambah banyak, berarti kan kita ini betul-betul hidup di era yang kurang etis, kurang beradab (hanya karena hoaks),” ucap Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Sepanjang masa kampanye pemilu, hoaks-hoaks yang beredar ini ditujukan untuk kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, baik nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, maupun 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hoaks tentang kedua capres yang ditemukan dari Agustus 2018 sampai April 2019 jumlahnya mencapai 341 hoaks.
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
Jelang pengumuman resmi dari KPU soal hasil penghitungan suara pada 22 Mei mendatang, Rudiantara berharap masyarakat agar tidak lagi menyebarkan hoaks.
“Saya berharap sebetulnya setelah Pilpres, jumlah hoaks menurun, tapi perkiraan saya justru bulan April ini lebih tinggi. Udah-lah bulan April ini terakhir kita perang hoaks, kepada semua, siapapun. Karena enggak bagus,” tegasnya.