Kominfo Uji Palapa Ring: Video Call dengan Nelayan di Laut Natuna

20 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara bersama PT Palapa Ring Barat. Foto: Kominfo
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara bersama PT Palapa Ring Barat. Foto: Kominfo
ADVERTISEMENT
Jaringan telekomunikasi Palapa Ring saat ini menjadi salah satu program 'infrastruktur atau tol langit' yang diutamakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Alasannya, proyek itu dapat memfasilitasi hampir seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan akses koneksi internet kecepatan tinggi.
ADVERTISEMENT
Panjang kabel serat optik yang dibangun untuk proyek Palapa Ring ini mencapai sekitar 12.200 kilometer, yang 8.500 kilometer di antaranya melintasi laut. Proyek ini terbagi dalam tiga paket: Barat, Tengah, dan Timur.
Saat ini tinggal Palapa Ring paket Timur yang pembangunannya belum rampung dan progresnya sudah mencapai 94,5 persen per Maret 2019.
Untuk melihat manfaat Palapa Ring, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, melakukan uji coba dengan cara yang unik dalam acara Festival Teknologi Palapa Ring di Gedung Kominfo, Jakarta, pada Rabu (20/3). Ia melakukan video call dengan dua nelayan di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, yang sedang melaut.
Kapal pendarat tank (Landing Craft-Tank) Surya Agung melakukan penambahan kabel bawah laut sistem kelistrikan destinasi wisataTiga Gili. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Dua nelayan itu bernama Safarudin dan Sahidan yang menggunakan smartphone dengan jaringan 4G LTE Telkomsel untuk melakukan video call dengan menteri yang akrab disapa Chief RA itu.
ADVERTISEMENT
“Perkenalkan, saya Sahidan. Umur saya 41 tahun dan saya berasal dari pulau Tiga Natuna,” ujar Sahidan kepada Menkominfo dan para tamu undangan yang hadir.
Sahidan berterima kasih kepada pemerintah Indonesia karena telah menyelesaikan pembangunan jaringan Palapa Ring paket Barat, yang meliputi kepulauan Natuna. Baginya, proyek yang dibangun oleh Kominfo ini bisa digunakan untuk memudahkan pencarian ikan dan bisa memajukan daerahnya.
“Koneksi internet dan aplikasi yang khusus digunakan oleh nelayan ini bisa meningkatkan pendapatan kami dan lebih menguntungkan. Ini demi anak istri kami, pak,” tuturnya.
Rudiantara dan Kominfo uji jaringan Palapa Ring dengan video call dua orang nelayan di tengah Laut Natuna. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Mendengar ucapan terima kasih dari Sahidan, Rudiantara membalasnya dengan mengutarakan rasa senangnya bisa berkomunikasi dengan nelayan tersebut secara lancar, yang infrastruktur tulang punggungnya (backbone) disediakan oleh Palapa Ring yang dibangun sejak 2015 ini.
ADVERTISEMENT
"Saya bahagia sudah bisa mendengar suara bapak. Ini buktinya manfaat internet dari Palapa Ring terasa nyata. Padahal, jaringan di tengah laut sering kali terganggu sehingga sulit dihubungi," ungkap Rudiantara.
Uji video conference dengan aplikasi Telemedicine
Selain di Natuna, Menkominfo juga melakukan video call dengan berbagai daerah lain, seperti Kabupaten Morotai, Kabupaten Sorong, dan dua rumah sakit: RSUD Embung Fatimah, Batam, dan RSUD Ranai, Natuna.
Khusus untuk dua rumah sakit itu, Kominfo juga menguji coba aplikasi Telemedicine (Temenin) yang dikembangkan Kementerian Kesehatan, untuk melakukan video conference melalui jaringan 4G LTE.
Pada saat uji coba yang disaksikan langsung oleh Menkominfo, dokter kedua rumah sakit melakukan percakapan dan konsultasi soal kesehatan. Namun sayang, tidak terdengar jelas apa yang dibicarakan oleh kedua dokter tersebut karena kualitas suara yang dihasilkan kurang maksimal.
ADVERTISEMENT
"Ya, tadi kita sudah lihat penggunaan aplikasi Telemedicine atau Temenin. Walaupun kualitas audionya kurang jelas, tetapi ini masih bisa ditingkatkan. Ini juga bakal mengubah cara kita, cara pemerintah, Kementerian Kesehatan, dalam melayani masyarakat," ujar Rudiantara.
Menkominfo Rudiantara Foto: ANTARA FOTO/ Puspa Perwitasari
Kapasitas jaringan Palapa Ring sendiri di awal ini adalah sebesar 100 Gbps. Untuk paket Timur, ia akan mencakup wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan pedalaman Papua.
Sementara Palapa Ring paket Barat melewati daerah Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bembam (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga. Kemudian, paket Tengah dibangun melewati wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud).