news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Korea Utara Dituduh Jadi Pembajak Mata Uang Digital

2 Januari 2018 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korea Utara (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)
zoom-in-whitePerbesar
Korea Utara (Foto: REUTERS/Denis Balibouse)
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa waktu lalu dituduh menjadi dalang di balik serangan siber ransomware WannaCry, kini Korea Utara dicurigai sebagai biang keladi peretasan aset mata uang digital Monero menggunakan server di sebuah perusahaan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Peretasan yang dilakukan oleh sekelompok hacker bernama Andariel melakukan 'merampok' server perusahaan tersebut pada pertengahan 2017 dan menggunakannya untuk menambang sekitar 70 koin Monero (sekitar 25 ribu dolar AS dan Rp 337 juta).
Kabar ini diungkapkan oleh Kwak Kyoung-ju, yang memimpin tim analisis peretasan di Institusi Keamanan Finansial yang didukung pemerintah Korea. Beberapa berspekulasi bahwa kelompok pembajak tersebut mungkin memiliki hubungan dengan pemerintah Korea Utara.
Dilansir Bloomberg, kasus ini menegaskan peningkatan jumlah serangan siber mata uang digital, yang dianggap menjadi sumber pendapatan bagi rezim Kim Jong Un. Korea Utara memang sedang berakselerasi untuk mendapatkan uang dari luar negeri setelah dunia menghukum negara tersebut dengan sanksi pemotongan pasokan minyak dan larangan perdagangan lain.
ADVERTISEMENT
"Andariel akan mencuri apapun yang dapat menghasilkan uang sekarang ini," kata Kwak.
Para hacker mungkin kini telah menggunakan komputer lain untuk mendapatkan mata uang digital dan memilih Monero karena mata uangnya yang berfokus pada privasi dan lebih mudah disembunyikan dan dicuci daripada Bitcoin, jelas Kwak.
Ia juga mengatakan bahwa Andariel bisa mengendalikan server yang tidak terdeteksi oleh operatornya.
Menurut Bloomberg, perdagangan Monero menggabungkan beberapa transaksi yang membuatnya sulit untuk dilacak pengirim dananya dan dengan fitur Dual-Key Stealth yang membuatnya sulit untuk melacak penerima dana.
Bulan lalu, pertukaran Bitcoin di Seoul, Youbit, mengumumkan bahwa pihaknya telah mengalami kebangkrutan setelah asetnya dibobol hacker. Para peretas telah mencuri 17 persen aset perusahaan saat membobol untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari delapan bulan.
ADVERTISEMENT