Kursi Roda Pintar Mahasiswa Unibraw Bisa Dikendalikan dengan 5 Cara

9 Januari 2018 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kursi roda pintar Mahasiswa Unbraw. (Foto: Humas Universitas Brawijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Kursi roda pintar Mahasiswa Unbraw. (Foto: Humas Universitas Brawijaya)
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri jika kemajuan teknologi semakin memudahkan kehidupan manusia. Kemudahan bagi kaum difabel misalnya, kini bisa dibantu dengan terciptanya Smart Wheelchair, kursi roda pintar yang bisa dikendalikan dari ponsel Android.
ADVERTISEMENT
Sekelompok mahasiswa yang fokus mengembangkan computer vision dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang, membuat alternatif teknologi kursi roda dengan teknologi sumber daya listrik dan intregrasi kontrol komputer. Tim ini dipimpin oleh Dr. Eng Fitri Utami Ningrum.
Fitri mengatakan bahwa smart wheelchair ini memiliki lima fitur input perintah untuk mengoperasikan pergerakan kursi roda.
Lima Cara Menggerakkan Kursi Roda
Fitur pertama ialah penggunaan input perintah melalui LCD yang terpasang pada smart wheelchair. Pengguna hanya perlu menyentuh tanda panah kanan dan kiri atau atas bawah pada layar LCD untuk menggerakkan kursi roda.
Yang kedua, pergerakan kursi roda juga bisa dikendalikan lewat ponsel pintar berbasis Android telah diinstal aplikasi khusus.
Ketiga, karena kursi roda pintar ini telah dilengkapi dengan sensor suara, pengguna bisa melakukan perintah suara untuk mengontrol kursi roda dengan mengucap perintah ke mana arah yang ingin dituju.
ADVERTISEMENT
Yang keempat adalah dengan pergerakan kepala, di mana pengguna dapat mengontrol gerak kursi dengan gerakan kepalanya.
Terakhir, fitur human tracking, yaitu fitur penggerakan kursi roda yang mengikuti orang di depannya, sehingga guide atau caregiver tidak perlu mendorong kursi roda dan lebih bebas bergerak.
Selain lima fitur tersebut, smart wheelchair ini memiliki prosesor yang membuat respon cepat gerak kursi roda terhadap perintah, dan mesin yang bisa membuat kursi roda melaju dengan cepat dan mengangkut muatan dengan bobot hingga 100 kg.
Dahnial Syauqy, salah satu dosen FILKOM Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa smart wheelchair ini akan terus dikembangkan, khususnya perbaikan pada setiap fiturnya agar dapat berfungsi lebih optimal.
"Akan terus kita kembangkan. Seperti dari fitur human tracking yang saat ini masih kurang optimal karena faktor cahaya juga masih mempengaruhi kemampuan lensa pada smart wheelchair untuk mendeteksi guide di depannya," ujar Dahnial.
ADVERTISEMENT