Lewat Sebuah Video, Trump Berusaha Buktikan Ada Kekerasan dalam Game

9 Maret 2018 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
ADVERTISEMENT
Gedung Putih kedatangan sejumlah petinggi dari industri game dan beberapa kritikus game pada Kamis (8/3) waktu setempat. Mereka dipanggil oleh Presiden AS Donald Trump untuk membahas game yang dianggapnya sebagai pemicu peristiwa kekerasan yang terjadi di AS.
ADVERTISEMENT
Dari industri game hadir Robert Altman, CEO ZeniMax (induk perusahaan Bethesda, pengembang game seri Fallout) dan Strauss Zelnick, CEO Take-Two (pengembang game seri Grand Theft Auto). Pemimpin Entertainment Software Association Michael Gallagher juga hadir di sana.
Sementara di sisi kritikus game ada Brent Bozell selaku pendiri The Parents Television Council dan Anggota Partai Republik Vicky Hartzler.
Menurut laporan The Verge, Trump membuka pertempuan tertutup itu dengan menampilkan sebuah video berisi cuplikan beberapa game. Melalui video ini, Trump berusaha meyakinkan kepada peserta bahwa game itu mengandung kekerasan yang brutal.
"Ini kekerasan bukan?," tanya Trump dalam pertemuan tertutup ini.
Peserta pertemuan mengatakan bahwa ada pembicaraan serius tentang batasan konten kekerasan dan usia yang bisa diterapkan oleh industri game itu sendiri untuk melindungi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Presiden mendorong (pengembang game) untuk mengeksplorasi hal-hal yang bisa mereka melakukan sendiri untuk membuat game lebih sehat di masyarakat," kata Bozell.
Sementara Anggota Kongres tampaknya tidak tertarik untuk membahas masalah game. Dalam sebuah pernyataan resmi selepas pertemuan, Hartzler lebih fokus pada isu non-game.
"Diskusi tidak boleh terbatas pada game dan senjata saja," ucap Hartzler. Pendekatan Presiden untuk melepaskan isu ini begitu saja cukup bijaksana dan serupa dengan industri film yang berkaitan dengan kekerasan senjata di dalam film juga harus dilakukan."
Sementara dari pihak industri game yang datang dalam pertemuan ini tetap pada pendiriannya, yaitu game bukan penyebab sejumlah peristiwa kekerasan yang terjadi di beberapa wilayah AS.
Call of Duty - Black Ops III. (Foto: PlayStation Store)
zoom-in-whitePerbesar
Call of Duty - Black Ops III. (Foto: PlayStation Store)
"Kami menyambut baik kesempatan hari ini untuk bertemu dengan Presiden dan pejabat terpilih lainnya di Gedung Putih," pungkas Entertainment Software Association dalam pernyataan resmi. "Kami membahas berbagai penelitian ilmiah yang menemukan bahwa tidak ada hubungan antara game dan kekerasan, Amandemen Pertama perlindungan game, dan bagaimana sistem penilaian di industri kami secara efektif membantu orangtua menentukan pilihan hiburan dengan tepat."
ADVERTISEMENT
Pertemuan tertutup ini terjadi setelah Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial soal aksi penembakan di sekolah Parkland, Florida, yang menewaskan 17 orang pada Februari lalu. Trump menganggap video game telah membentuk pemikiran anak muda soal kekerasan.