Lima Tahun Lagi, 30% Pekerja Bank Akan Digantikan Teknologi

21 September 2017 19:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Teknologi yang semakin berkembang akan mengikis pekerjaan manusia. Mantan Pimpinan Citigroup, Vikram Pandit menyebut, dalam lima tahun ke depan, 30% pekerja bank akan musnah dan digantikan oleh teknologi.
ADVERTISEMENT
Pandit merupakan satu-satunya bos yang berhasil mengelola Citigroup pada masa krisis keuangan tahun 2007 hingga 2012. Dia mengatakan, perkembangan teknologi dan robotika dapat mengurangi kebutuhan akan staf perbankan.
"Segala sesuatu yang terjadi dengan kecerdasan buatan, robotika, semua itu akan mempermudah proses. Ini akan mengubah pekerjaan di back office," ujar Pandit dalam sebuah wawancara seperti dilansir Business Times, Kamis (21/9).
Prediksi Pandit tersebut lebih cepat dibandingkan prediksi beberapa analis yang mengatakan pekerja bank akan tergantikan oleh teknologi dalam sepuluh tahun mendatang.
Pengurangan 30% pekerja tersebut akan menyebabkan 770 ribu orang kehilangan pekerjaan di AS dan hampir 1 juta orang di Eropa.
Selain Pandit, beberapa mantan bos perbankan juga mengatakan hal yang sama. Mantan Direktur Operasi Union Bank of Switzerland (UBS), Axel Lehmann mengungkapkan, fundamental bisnis perbankan telah berubah. Bahkan dia mengakui bahwa teknologi mengguncang industri perbankan.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin dibutakan, kurang teknologi, dengan memberikan unsur transformatif di industri perbankan. Ini benar-benar model bisnis alternatif yang berpotensi mengguncang segalanya dan memakan 'kue' kami," jelas Lehmann.
Namun di sisi lain, pengurangan tersebut justru membuat bank menjadi semakin efisien. Sebab, teknologi dapat memotong biaya yang harus dikeluarkan bank.
Sementara itu, CEO JP Morgan Chase, Jamie Dimon berpendapat, masyarakat tak perlu khawatir tentang hal tersebut. Justru dengan adanya teknologi, kebutuhan akan pekerja yang mahir teknologi semakin meningkat.
"Jangan takut, setidaknya belum terjadi," katanya.