Mahasiswa ITS Rancang Mercusuar Khusus Pemantau Batas Terluar Negara

4 Desember 2018 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah Satu Pulau Terluar di Indonesia (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salah Satu Pulau Terluar di Indonesia (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ancaman keamanan masih terus membayangi wilayah perairan terluar Indonesia. Kondisi ini mengilhami lahirnya inovasi dari sekelompok mahasiswa yang ingin menawarkan solusi untuk mengantisipasi gangguan pertahanan dan keamanan nasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekelompok mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sebuah gagasan dalam wujud konsep mercusuar yang diberi nama Vateguard. Gagasan ini mereka harapkan bisa menjadi solusi atas ancaman yang ada di wilayah terluar negeri ini.
Kelompok penggagas Vateguard ini terdiri dari Muhammad Rizky Syarifudin, Ferdita Syalsabila, dan Indah Aqnaita Tidar Yasmin. Ketiganya merupakan mahasiswa dari Departemen Teknik Kelautan.
Tim mahasiswa ITS (tiga orang di kanan) perancang Vateguard. (Foto: Dok. )
zoom-in-whitePerbesar
Tim mahasiswa ITS (tiga orang di kanan) perancang Vateguard. (Foto: Dok. )
Rizky selaku ketua kelompok mengungkapkan, Vateguard merupakan akronim dari The Private Eye and the Guardian. Menurutnya, Vateguard merupakan mercusuar yang bisa didirikan di wilayah terluar perairan Indonesia. Mercusuar inilah yang akan menjadi pengawasan dan penanda batas wilayah Indonesia.
Dia mengatakan, permasalahan di wilayah terluar Indonesia ke depan, khususnya di wilayah laut, akan lebih kompleks dari saat ini. "Daratan di daerah luar tersebut juga berpotensi tenggelam sehingga semakin membayang-bayangi perbatasan perairan Indonesia," urai Rizky saat dihubungi kumparan, Selasa (4/12).
ADVERTISEMENT
"Pembuatan mercusuar pada salah satu wilayah terluar perairan Indonesia inilah yang akan menjadi penanda batas wilayah Indonesia," tegas Rizky.
Muhammad Rizky Syarifudin, mahasiswa ITS (Foto: Dok. Muhammad Rizky Syarifudin)
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Rizky Syarifudin, mahasiswa ITS (Foto: Dok. Muhammad Rizky Syarifudin)
Sebelum menggagas pembuatan mercusuar ini, lanjut Rizky, pihaknya juga telah mempelajari sejumlah penelitian dan jurnal terkait. Dijelaskan bahwa daerah terluar Indonesia, yakni berupa pulau yang menjadi perwakilan garis pantai wilayah Indonesia berdasarkan acuan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), memiliki berbagai ancaman.
Ancaman yang dimaksud ini adalah ancaman yang sedang terjadi maupun yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa waktu yang akan datang. Global Warming (pemanasan global) dan gempa bumi disinyalir menjadi salah satu ancaman penyebab lenyapnya pulau-pulau terluar di Indonesia.
"Adanya potensi tenggelamnya pulau-pulau kecil di daerah terluar tersebut, bisa dipastikan memberikan berbagai kerugian bagi Indonesia, salah satunya ialah berkurangnya luas daerah Indonesia," paparnya.
Rancangan konsep Vateguard (Foto: Dok. Muhammad Rizky Syarifudin)
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan konsep Vateguard (Foto: Dok. Muhammad Rizky Syarifudin)
Oleh karena itu, mahasiswa berkacamata ini menjelaskan, mercusuar Vateguard bisa juga dijadikan sebuah pangkalan militer. Hal tersebut dikarenakan Mercusuar Vateguard dirancang agar mampu menjadi pangkalan militer Angkatan Laut Indonesia yang di dalamnya terdapat berbagai sarana penunjang pertahanan dan keamanan nasional.
ADVERTISEMENT
"Proyek mercusuar ini diyakini juga mampu mengurangi tingkat penangkapan ikan secara ilegal yang dilakukan nelayan luar yang tidak berhak memancing ikan di wilayah Indonesia," tambahnya.