news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mari Hitung Uang Tebusan di Rekening Bitcoin Penjahat Ransomware Petya

29 Juni 2017 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat penambang digital Bitcoin. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
zoom-in-whitePerbesar
Alat penambang digital Bitcoin. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
ADVERTISEMENT
Penjahat siber yang membuat dan menyebar ransomware Petya, boleh jadi saat ini sedang bersenang hati, karena ia terus mendapatkan uang dari persekongkolan jahat mengunci dokumen di komputer korban. Uang ini nilainya bukan recehan. Sejak Petya menyerang dunia pada Selasa (27/6), sampai hari ini, Kamis (29/6), jumlah uang tebusan yang dia terima dalam bentuk Bitcoin nilainya sudah setara ratusan juta rupiah. Diketahui penjahat ransomware Petya ini cuma menggunakan satu nomor rekening dompet Bitcoin, berikut ini alamatnya: 1Mz7153HMuxXTuR2R1t78mGSdzaAtNbBWX. Dari pantauan kumparan (kumparan.com) hingga pukul 15.00 WIB, sejauh ini sudah ada 45 transaksi yang tercatat dalam nomor rekening tersebut. Sementara total Bitcoin yang telah diterima adalah 3.99009155 BTC. 1 Bitcoin sendiri saat ini bernilai sekitar 2.524 dolar AS atau Rp 33,6 juta. Maka, jika nominal Bitcoin 3.99009155 BTC yang telah diterima penjahat ransomware Petya itu dikonversi ke rupiah, maka nilainya mencapai Rp 134,1 juta.
ADVERTISEMENT
Penjahat yang dahulu mengoperasikan WannaCry dan ransomware lainnya, selalu menyandera dokumen dengan cara mengunci dokumen tersebut dengan enkripsi khusus dan hanya bisa dibuka dengan kode unik yang hanya dimiliki oleh si peretas. Korban akan diminta membayar uang tebusan dalam bentuk Bitcoin jika mau mendapatkan kode unik untuk membuka dokumen yang terkunci itu. Penjahat memilih Bitcoin dikarenakan sistemnya mengizinkan pengguna untuk memakai identitas anonim, apalagi sistem desentralisasi membuat rekening Bitcoin itu tidak bisa dipantau atau dikontrol oleh siapa pun. Khusus untuk Petya, uang tebusan yang diminta setara dengan 300 dolar AS. Jika telah mentransfer dana dalam bentuk Bitcoin, si penjahat meminta korban untuk mengirim email konfirmasi ke alamat [email protected] yang dijanjikan bakal dikirimi kode khusus untuk membuka kunci dokumen. Perusahaan penyedia platform email Posteo asal Berlin, Jerman, telah memblokir email tersebut dan praktis jalur komunikasi antara korban dan peretas terputus. Semua ahli keamanan siber tidak pernah merekomendasikan korban ransomware untuk mentransfer uang, karena tidak pernah ada jaminan si peretas akan memberi kode unik untuk membuka dokumen yang terkunci. Permintaan transfer Bitcoin adalah akal-akalan peretas untuk memeras korban dan memperkaya dirinya. Petya sendiri mulai menyerang jaringan komputer global pada Selasa, 27 Juni 2017, lalu dengan cepat menginfeksi komputer di Rusia, Ukraina, Eropa Barat, dan sampai ke Amerika Serikat. Sudah banyak perusahaan besar yang mengaku terinfeksi Petya dan ini mengganggu operasional mereka. [Baca juga: Daftar Perusahaan Besar Korban Ransomware Petya] Beginilah notifikasi di komputer Windows yang terinfeksi ransomware Petya. Waspadalah!
ADVERTISEMENT
Notifikasi infeksi ransomware Petya. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Notifikasi infeksi ransomware Petya. (Foto: Istimewa)