Mark Zuckerberg dan Elon Musk Adu Argumen Soal Kecerdasan Buatan

26 Juli 2017 7:21 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mark Zuckerberg dan Elon Musk. (Foto: Mark Zuckerberg/Facebook, Danny Moloshok/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mark Zuckerberg dan Elon Musk. (Foto: Mark Zuckerberg/Facebook, Danny Moloshok/Reuters)
ADVERTISEMENT
Perang antara manusia dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang masih berupa prediksi ketakutan manusia atas sebuah teknologi, tapi perang argumen terkait teknologi ini sudah terjadi antara dua miliarder tersohor, Elon Musk dan Mark Zuckerberg. Keduanya dikenal sebagai pimpinan perusahaan teknologi besar, Elon Musk memimpin Tesla dan SpaceX, yang sebelumnya sukses membangun PayPal, sedangkan Mark Zuckerberg adalah bos Facebook. Jadi, apa yang sebenarnya mereka perdebatkan? Ini berawal dari perkataan Musk dalam sebuah pertemuan dengan gubernur Amerika Serikat. Musk memperingatkan pemerintah untuk membuat regulasi terkait pengembangan AI sebelum terlambat. "Saya terus menyuarakan bel peringatan, tapi sampai orang-orang melihat robot turun ke jalan dan membunuh, mereka tidak tahu bagaimana bereaksi, karena itu terlihat sepele," papar Musk. Ia juga mengatakan AI berisiko terhadap eksistensi peradaban manusia. Mendengar perkataan Musk, Zuckerberg mengadakan sesi tanya jawab lewat Facebook Live. Di menit ke-50, seorang penonton bertanya apa pendapatnya tentang komentar Musk dan bagaimana AI akan mempengaruhi dunia? Zuckerberg kemudian menanggapinya, "Saya punya pendapat kuat soal itu. Saya pikir kamu bisa membangun sesuatu dan membuat dunia menjadi lebih baik dengan AI, saya sangat optimistis. Saya pikir orang yang menentang ini dan mencoba menyuarakan skenario 'kiamat' itu... saya kurang memahami maksudnya. Itu sangat negatif dan saya pikir itu (perkataan Musk) kurang bertanggung jawab."
ADVERTISEMENT
Kemudian, Zuckerberg memprediksikan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan AI akan memberikan banyak dampak positif dalam kehidupan manusia. Ia menitikberatkan pada perawatan kesehatan dan mobil otonom sebagai dua contoh utama. "Orang yang ingin memperlambat proses pengembangan AI sangat membingungkan. Kalau Anda menentang AI maka Anda menentang mobil-mobil yang lebih aman tanpa kecelakaan," tegas Zuckerberg. Seorang pengguna Twitter pun mencolek Musk terkait komentar dari Zuckerberg tersebut mengenai pendapat dirinya. Musk menjawabnya dengan sederhana, "Saya sudah berbicara dengan Mark (Zuckerberg) tentang ini. Pemahamannya soal subjek (AI) terbatas."
Sebenarnya apa yang dikatakan Musk ada benarnya juga, bisa saja kejadian 'Skynet' ala film Terminator bisa terjadi dan kiamat manusia kemudian terjadi karena serangan para robot. Selain memberikan manfaat, tidak bisa dipungkiri jika teknologi juga bisa memberikan ancaman. Tapi, ketimbang berandai-andai dengan spekulasi seputar film sains fiksi tersebut, ada beberapa masalah nyata yang bisa dicari solusinya sebagai dampak dari teknologi, misalnya tersingkirnya manusia dari pekerjaan karena digantikan mesin, atau bagaimana canggihnya teknologi digunakan pemerintah untuk 'mengendalikan' masyarakatnya. Mungkin Musk dan Zuckerberg perlu bekerja sama ke depannya untuk bersama-sama mencari formula yang tepat dalam mengembangkan teknologi AI. Demi kebaikan manusia di masa depan.
ADVERTISEMENT