Mark Zuckerberg Ungkap 6 Langkah Facebook Cegah Kebocoran Data

22 Maret 2018 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO dan Founder Facebook Mark Zuckerberg. (Foto: Facebook/Mark Zuckerberg)
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan Founder Facebook Mark Zuckerberg. (Foto: Facebook/Mark Zuckerberg)
ADVERTISEMENT
Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, akhirnya buka suara soal masalah keamanan data pengguna yang sedang dialami perusahaannya. Ia menjelaskan bagaimana langkah Facebook ke depannya setelah sekitar 50 juta data penggunanya dicuri untuk pemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.
ADVERTISEMENT
"Saya memulai Facebook, dan pada akhirnya saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada platform kami," kata Zuckerberg, lewat akun Facebook miliknya.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa maka kami tidak pantas untuk melayani Anda," tegasnya.
Dalam postingannya itu, Zuckerberg mengungkapkan ada enam poin langkah yang akan dilakukan Facebook untuk mencegah terjadinya kebocoran dan penyalahgunaan lain di masa yang akan datang.
Apa saja langkahnya? Berikut ringkasannya.
1. Memeriksa platform Facebook
Facebook (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Facebook (Foto: Pixabay)
Pertama, Facebook akan memeriksa semua aplikasi yang memiliki akses atas informasi dalam jumlah besar di layanannya, sebelum mereka mengubah kebijakan di tahun 2014 untuk mengurangi akses terhadap data.
Facebook juga akan melakukan audit secara menyeluruh terhadap setiap aplikasi dengan aktivitas mencurigakan.
ADVERTISEMENT
"Kami akan memblokir setiap developer dari platform kami yang tidak setuju untuk diaudit. Dan jika kami menemukan pengembang yang menyalahgunakan informasi identitas, kami akan memblokir mereka dan memberitahukan semua orang yang terdampak," tulis Zuckerberg.
2. Memberikan informasi kepada pengguna Facebook mengenai penyalahgunaan data
Ilustrasi Facebook (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook (Foto: Reuters)
Nantinya, Facebook akan memberitahukan para penggunanya yang terdampak dari penyalahgunaan data oleh aplikasi tertentu. Hal ini termasuk menyediakan cara bagi mereka untuk mengetahui apakah data miliknya telah diakses melalui "thisisyourdigitallife".
Platform media sosial tersebut mengaku akan menghapus aplikasi yang telah menyalahgunakan data dan akan memberitahu semua pengguna aplikasi itu.
3. Menonaktifkan akses untuk aplikasi yang tidak digunakan lagi
Jika ada pengguna Facebook yang tidak menggunakan sebuah aplikasi selama tiga bulan terakhir, maka Facebook akan menonaktifkan akses terhadap data pengguna yang dimiliki aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Membatasi data yang dapat diakses melalui Facebook Login
Fitur login di Facebook juga akan mengalami perubahan. Di versi barunya nanti, Facebook akan membatasi pilihan data yang bisa diminta aplikasi, tanpa menggunakan tinjauan aplikasi, untuk hanya meliputi nama, foto profil, serta alamat email.
"Developer harus mendapat persetujuan terlebih dahulu untuk mendapatkan akses data pengguna yang lebih jauh, termasuk ada kontrak yang harus ditandatangani," tegas Zuckerberg.
5. Mendorong pengguna Facebook untuk mengelola aplikasi yang digunakan
Facebook saat ini telah menampilkan aplikasi apa saja yang terhubung dengan akun penggunanya, juga memberikan kendali atas data apa saja yang diizinkan untuk dipakai aplikasi tersebut.
Pengguna bisa mencabut izin akses sebuah aplikasi dalam pengaturan tersebut.
Ilustrasi Facebook (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook (Foto: Reuters)
Ke depannya, Zuckerberg ingin pengaturan itu berada di bagian atas linimasa Facebook agar lebih mudah ditemukan pengguna.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah membuat alat ini dalam pengaturan privasi Anda, dan sekarang kami akan menambahkannya di bagian atas News Feed agar semua orang bisa melihatnya," jelas Zuckerberg.
6. Memberikan penghargaan bagi penemu risiko keamanan di Facebook
Agar layanannya lebih aman dari celah-celah yang bisa dieksploitasi pihak tidak bertanggung jawab, Facebook akan mengembangkan program Bug Bounty, yang memungkinkan pengguna Facebook untuk melaporkan adanya penyalahgunaan data yang dilakukan oleh pengembang aplikasi.
Pendiri dan CEO Facebok, Mark Zuckerberg. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri dan CEO Facebok, Mark Zuckerberg. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
Suami dari Priscilla Chan itu berharap langkah-langkah itu dapat mengatasi masalah keamanan data pengguna dalam platform-nya. Ia meminta maaf atas terjadinya kebocoran data yang terjadi, juga menyesali sistem API (application programming interface) yang dibangunnya ternyata rentan terhadap pencurian data seperti yang dilakukan Cambridge Analytica, sebuah perusahaan data yang terlibat dengan kampanye pemenangan Presiden Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Cambridge Analytica dilaporkan mencuri sekitar 50 juta data pengguna Facebook untuk pemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2016.
"Kami akan belajar dari pengalaman ini untuk mengamankan platform kami lebih lanjut dan membuat komunitas kami lebih aman untuk semua orang," ujar Zuckerberg.