Mengenal Duc Nguyen, Lulusan Harvard yang Jadi CEO Go-Viet

12 September 2018 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Go-Viet Duc Nguyen ketika ditemui di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/09/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Go-Viet Duc Nguyen ketika ditemui di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/09/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan on-demand berbasis aplikasi Go-Jek telah memperluas jangkauan operasionalnya ke Vietnam. Pada 1 Agustus lalu, Go-Jek resmi meluncurkan Go-Viet di kota Ho Chi Minh yang menandai operasional pertama mereka dalam agenda ekspansi Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Go-Viet merupakan perusahaan yang didirikan secara lokal oleh Go-Jek untuk operasional mereka di Vietnam. Berbeda dengan Go-Jek yang atributnya serba hijau, Go-Viet mengusung warna merah pada atributnya.
Untuk operasionalnya di Vietnam ini, pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, mempercayakan kepemimpinan Go-Viet kepada seorang pria bernama Duc Nguyen. Nadiem menunjuk Nguyen untuk menjabat sebagai CEO Go-Viet sejak Februari 2018 lalu.
Penunjukan Nguyen bukanlah sebuah kejutan. Dilihat dari rekam jejaknya, Nguyen memang telah malang melintang bekerja di berbagai perusahaan teknologi di Vietnam. Selain itu, ia juga satu almamater dengan Nadiem, keduanya merupakan lulusan Harvard Business School dan meraih gelar Master of Business Administration (M.B.A.).
Kiprah profesional Nguyen dimulai ketika ia menjabat sebagai Vice President Retail Banking di BIDV (Bank for Investment and Development of Vietnam). Di perusahaan ini sempat merasakan beberapa posisi, seperti Relationship Manager, Asisten CEO, hingga mengurus institusi finansial.
Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/09/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/09/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kemudian pada Juni 2014, Nguyen bergabung dalam peluncuran perusahaan transportasi online Uber di Vietnam. Peran yang ia jalankan adalah mengembangkan kemitraan, analisis suplai, integrasi pembayaran, dan hubungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Masa bergabungnya Nguyen tidak lama di Uber, yaitu hanya tiga bulan saja sampai Agustus 2014. Setahun berselang, ia bersama rekannya mendirikan sebuah perusahaan fintech (financial technology) bernama TDC, yang mengurus soal peer-to-peer money transfer dan e-wallet.
Nguyen menjabat sebagai CEO TDC sampai Januari 2018, sampai akhirnya diajak Nadiem untuk mendirikan Go-Viet di Ho Chi Minh.
“Tim lokal dengan dukungan teknologi dan keuangan dari Go-Jek sebagai mitra strategis kami. Jadi kami sangat terkesan dengan pengaruh Go-Jek kepada masyarakat, kami berbagi visi yang sama tentang istilah ini untuk menyebarkan dampak serupa seperti Go-Jek di Indonesia ke Vietnam. Goviet adalah platform yang akan menyediakan layanan lokal, berbagi perjalanan, pengiriman makanan, e-wallet dan seperti 15 lainnya. Kita perlu membangun orang Vietnam, itulah sebabnya kami memiliki merek sendiri," ujar Nguyen, saat peluncuran Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9).
CEO Go-Viet, Duc Nguyen (dua dari kiri), dan CEO Gojek, Nadiem Makarim (paling kanan) resmikan peluncuran Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Go-Viet, Duc Nguyen (dua dari kiri), dan CEO Gojek, Nadiem Makarim (paling kanan) resmikan peluncuran Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kehadiran Go-Viet sendiri disambut dengan baik oleh masyarakat Ho Chi Minh. Menurut Nadiem, hanya dalam 10 hari Go-Viet mampu merebut pangsa pasar transportasi online di kota tersebut sebesar 15 persen.
ADVERTISEMENT
Melihat antusias dan sambutan yang baik itu, Go-Viet pun memperluas operasionalnya ke kota besar lain, Hanoi. Peresmian kota baru dalam operasional Go-Viet di Vietnam ini digelar pada Rabu (12/9).