Mengenal Ma Huateng, Pendiri Tencent yang Jadi Orang Terkaya di China

21 Februari 2018 7:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma Huateng, CEO Tencent. (Foto: Bobby Yip/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ma Huateng, CEO Tencent. (Foto: Bobby Yip/Reuters)
ADVERTISEMENT
Nama salah satu pendiri raksasa internet China Tencent, Ma Huateng, mungkin tak sepopuler rivalnya di Alibaba, Jack Ma. Tapi, ambisinya sebenarnya tak jauh berbeda.
ADVERTISEMENT
Ma Huateng, lahir 29 Oktober 1971 di Chaoyang, provinsi Guangdong, China, memang tidak bisa dibandingkan dengan Jack Ma dalam hal sikapnya di depan publik. Huateng terkenal sebagai sosok pendiam dan jauh dari publikasi media, berbeda dengan Jack Ma yang terbuka dan eksentrik.
Namun, dari balik bayang-bayang Jack Ma, diam-diam Huateng menyalip rivalnya itu dalam posisi orang terkaya di China, sekaligus Asia. CEO dan pendiri Tencent Holdings itu tercatat memiliki kekayaan bersih 282 miliar yuan atau sekitar Rp 600 triliun.
Ini membuat Huateng menjadi orang terkaya di China pada awal 2018, menurut situs berita bisnis China, Jiemian.com. Sementara Jack Ma sendiri kini berada di posisi ketiga, di bawah Huateng dan Xu Jiayin di posisi kedua.
Kantor Tencent Holdings Limited. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Tencent Holdings Limited. (Foto: Flickr)
Tak suka bergaul dan penggila komputer
ADVERTISEMENT
Huateng merupakan anak seorang manajer pelabuhan dan lulusan ilmu komputer di Universitas Shenzhen. Ia dikenal tidak suka bergaul dan penggemar berat komputer. Bahkan Ma bertemu dengan istrinya, Wang Danting, setelah tiga bulan mengobrol di QQ, aplikasi pesan yang ia ciptakan.
Pony Ma, panggilannya, sulit diwawancarai. Bahkan, analis Hong Kong yang bertugas meliput Tencent tidak yakin apakah ia tinggal di Shenzhen atau tidak, sebagai lokasi markas Tencent.
Sebelum mendirikan Tencent, Huateng bekerja mengembangkan perangkat lunak dengan gaji per bulan setara 176 dolar AS atau sekitar Rp 2 juta. Pada tahun 1998, ia kemudian mendirikan Tencent dengan teman sekelasnya di universitas dan tiga lainnya.
Ma Huateng, CEO Tencent. (Foto: Bobby Yip/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ma Huateng, CEO Tencent. (Foto: Bobby Yip/Reuters)
Gurita bisnis Tencent di dunia internet
Layanan pesan berbasis internet bernama QQ menjadi produk pertama Tencent dan sukses menjadi salah satu platform pesan instan terpopuler di China. Tencent juga memperluas layanannya di bidang media internet, mulai dari layanan pesan, situs e-commerce, media online, game, dan hiburan interaktif lainnya, hingga situs jejaring sosial, iklan online, serta transaksi online.
ADVERTISEMENT
November 2017, Tencent menjadi perusahaan Asia pertama yang melampaui lebih dari valuasi pasar 500 miliar dolar AS dan membuat sahamnya lebih bernilai dibandingkan Facebook.
Saham milik Huateng yang sebesar 8,6 persen membuat kekayaan pribadinya meningkat dua kali lipat pada 2017 dan sekarang mencapai lebih dari 50 miliar dolar AS.
Tencent Holding Ltd. (Foto: REUTERS/Bobby Yip)
zoom-in-whitePerbesar
Tencent Holding Ltd. (Foto: REUTERS/Bobby Yip)
Pengaruh Tencent terhadap pasar China sangat besar. Pada akhir 2015, QQ memiliki sekitar 850 juta pengguna aktif bulanan dan aplikasi pesan WeChat yang pertama kali diperkenalkan tahun 2011 memiliki sekitar 650 juta pengguna, serta waralaba game seperti 'Honor of Kings' telah mendapatkan lebih dari 200 juta pemain per bulan,
Tencent juga mengoperasikan situs jejaring sosial Qzone, yang telah mencatatkan lebih dari 670 juta pengguna aktif bulanan dan menjadikannya jaringan sosial terbesar ketiga di dunia. Keberhasilan Tencent di berbagai bidang membuat Ma Huateng sebagai orang terkaya China di awal 2018.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Moneyweek, Ma Huateng disebut memiliki pemikiran yang strategis dan sangat disiplin. Bahkan, analis teknologi Matthew Brennan mengatakan, "Beberapa orang mendeskripsikannya seperti kalajengking, ia akan menunggu dan kemudian menyerang."
Kini, kita bisa melihat bagaimana sang kalajengking berhasil menyerang lawannya untuk menjadi yang terkaya di Negeri Tirai Bambu.