news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mereka yang Kesepian saat Siaran Radio Mati 5 Menit

11 Desember 2017 10:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Radio, salah satu teknologi media massa. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Radio, salah satu teknologi media massa. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Para pendengar radio, atau mereka yang sedang menyetir mobil sambil mendengar radio, dibuat bingung dengan siaran radio di Jakarta yang mendadak mati selama 5 menit di semua kanal.
ADVERTISEMENT
Bukan. Itu bukan berarti perangkat radio kamu rusak. Itu adalah sebuah aksi yang sengaja dilakukan dari pukul 08.00 sampai 08.05 WIB hari Senin (11/2). Tak lama kemudian, muncul hashtag #RadioGueMati di Twitter dan sampai saat ini masih jadi trending topic.
Ini adalah aksi dari Persatuan Radio Siaran Swasta Negara Indonesia (PRSSNI) yang menyelenggarakan Radio Day. Kampanye mematikan siaran radio selama 5 menit itu disebut sebagai aksi "Dead Air" yang ditujukan untuk mengingatkan bahwa di zaman ini, radio masih berperan penting.
Setelah aksi "Dead Air" tersebut, radio kembali melanjutkan siaran.
Beginilah ekspresi masyarakat yang merasa kesepian 5 menit tanpa radio.
Dalam pencarian hashtag "RadioGueMati" di Twitter, tidak sedikit juga yang memuji aksi ini.
ADVERTISEMENT
Setelah "Dead Air" berakhir, pendengar diharapkan untuk membuat cuitan dengan hashtag #NyalaLagi. Tidak sedikit masyarakat yang melakukan hal tersebut karena ingin kanal radio favoritnya "on" kembali.
Aksi ini menunjukkan media radio sangat berarti untuk menyebarkan informasi kepada publik, termasuk untuk menemani perjalan bagi para pengendara mobil yang menghadapi kemacetan.
Eksistensi radio tidak dapat digantikan oleh beebagai aplikasi ponsel untuk mendengarkan musik, karena ada kedekatan emosional antara penyiar radio dengan pendengarnya, sampai akhirnya pendengar seperti merasa "ditemani."