Microsoft Garap Teknologi Bernama Bali, Apa Itu?

9 Januari 2019 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Microsoft. (Foto: Mike Segar/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Microsoft. (Foto: Mike Segar/Reuters)
ADVERTISEMENT
Microsoft dikabarkan tengah mengembangkan sebuah teknologi bernama Bali. Bukan, teknologi ini bukan dikhususkan untuk Pulau Dewata Bali, melainkan sebuah fitur yang memungkinkan orang-orang memiliki kemampuan mengontrol data.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, fitur Bali ini merupakan bank data alias penyimpanan data yang mengizinkan pengguna mengendalikan semua dokumen yang dikumpulkan. Untuk saat ini, Bali tengah masuk dalam tahap pengujian internal.
Fitur kontrol data ini pertama kali ditemukan oleh pengguna Twitter bernama Longhorn. Ia mendeskripsikan Bali sebagai sebuah wadah pengelolaan segala jenis data yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol hingga menghapus semua koneksi dan data informasi akun.
Menurut laporan ZDNet, Bali ini berbasis konsep 'Privasi Terbalik', yang pernah diteliti oleh ilmuwan Microsoft Research bernama Yuri Gurevich, Efim Hudis, dan Jeannette Wing pada 2014 lalu. Lalu, apa itu konsep 'Privasi Terbalik'?
Teknologi Bali dari Microsoft. (Foto: Microsoft)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi Bali dari Microsoft. (Foto: Microsoft)
Dalam dunia internet, developer biasanya menyediakan platform untuk pengguna memberikan data-data ke dalamnya. Sayangnya, pengguna tidak bisa benar-benar memiliki akses untuk semua aktivitas yang pernah mereka lakukan di dalam platform.
ADVERTISEMENT
Dengan Bali, segala jenis informasi yang dihasilkan oleh pengguna akan disimpan di bank data. Kemudian, pengguna nanti bisa memiliki kemampuan melihat dan mengelola data mereka sendiri. Mereka bahkan akan diberi opsi untuk membagikannya.
Tak hanya itu, pengguna bahkan juga bisa memonetisasi data jika memungkinkan. Fitur ini cukup berbeda dari semua layanan yang ditawarkan oleh para kompetitor Microsoft, seperti Google dan Facebook, yang justru terdengar lebih akrab dengan isu kebocoran data.
Perusahaan komputer, Microsoft. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan komputer, Microsoft. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
Hingga saat ini, fitur Bali masih dalam tahap uji coba internal perusahaan. “Pengembang masih fokus untuk membantu pengguna mengumpulkan data pribadi dari berbagai situs web dan memiliki kemampuan untuk melihat data,” tulis Microsoft dalam laman About di situs Bali.
ADVERTISEMENT