Nadiem Makarim Jadi Komisioner di Program Yayasan Bill Gates

2 Februari 2018 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nadiem Makarim di Acara Gojek Swadaya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadiem Makarim di Acara Gojek Swadaya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Melinda Gates, istri pendiri Microsoft Bill Gates, bergabung bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, serta pendiri perusahaan telekomunikasi Econet, Strive Masiyiwa, untuk meluncurkan sebuah komisi pengembangan teknologi dan inklusi bernama Pathways for Prosperity.
ADVERTISEMENT
Peluncuran komisi global ini dilakukan di ruang inovasi iHub Nairobi, Kenya, yang memiliki tujuan utama untuk menegaskan pentingnya diskusi global demi memasukkan peran teknologi dalam meningkatkan perkembangan dan inklusi di negara berkembang.
Komisi global yang diinisiasi oleh Sekolah Bidang Pemerintahan Blavatnik dari Universias Oxford itu berisi jajaran tokoh yang berasal dari pemerintahan, pebisnis, hingga akademisi dari berbagai negara untuk memberikan fokusnya pada dampak teknologi pada negara-negara berkembang, seperti otomatisasi, kecerdasan buatan, pencetakan tiga dimensi, pembangkit dan penyimpanan energi, serta bioteknologi.
Di antara nama-nama yang terdaftar dalam komisi global tersebut, terlihat ada nama yang familiar di mata masyarakat Indonesia. Ya, Nadiem Makarim, pendiri sekaligus CEO Go-Jek, menjadi salah satu komisioner dalam program Pathways to Prosperity bersama enam komisioner lain dari berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Adapun program dari komisi 'Pathways to Prosperity' adalah menyediakan bukti dan analisis serta rekomendasi kebijakan yang konkret untuk membantu pemerintah di negara berkembang dalam mengembangkan teknologi di negaranya.
"Inovasi dapat membantu orang untuk mengubah hidup mereka, tapi hanya jika mereka mendapatkan akses ke sana," kata Melinda Gates, dalam siaran pers yang diterima kumparan (kumparan.com).
Dengan hadirnya komisi 'Pathways to Prosperity', diharapkan dapat membantu negara-negara berkembang untuk belajar bagaimanan cara menanggapi kekuatan teknologi yang kian mutakhir untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara berkembang.
"Komisi ini menyatukan para pemikir dan pekerja dari latar belakang beragam yang telah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua orang, baik kaya maupun miskin, bisa memanfaatkan inovasi teknologi," lanjutnya.
Melinda dan Bill Gates. (Foto: REUTERS/Kamil Zihnioglu/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Melinda dan Bill Gates. (Foto: REUTERS/Kamil Zihnioglu/Pool)
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan, perkembangan teknologi saat ini memberikan tantangan sekaligus kesempatan yang besar untuk negara-negara berkembang. Menurutnya, teknologi bisa memperkuat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah, lewat informasi yang bisa diakses secara transparan.
ADVERTISEMENT
"Sebuah alat baru bisa mengubah cara kita menjalankan layanan publik dan mempromosikan pertumbuhan inklusif. Untuk berada di jalan yang benar, pembuat kebijakan harus didukung analisis berbasis bukti dari kelebihan dan kekurangan teknologi," jelas Sri Mulyani.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Pathways for Prosperity dipimpin secara bersama oleh Melinda Gates (Bill & Melinda Gates Foundation), Strive Masiyiwa, dan Sri Mulyani.
Sementara untuk anggota komisionernya terdiri dari tujuh orang, yang antara lain Nadiem Makarim (CEO Go-Jek), Kamal Battacharya (CIO Safaricom), Santa Devarajan (Senior Director Bank Dunia), Sigrid Kaag (Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda), Maria Ramos (CEO Barclays Africa Group), Daniela Rus (Director Computer Science and AI dari MIT) dan Shivani Siroya (CEO Tala).