Nasim Aghdam: YouTuber, Pembenci YouTube, Penembak di Kantor YouTube

4 April 2018 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasim Aghdam, seorang vegan dan aktivis hewan. (Foto: http://www.nasimabc.com)
zoom-in-whitePerbesar
Nasim Aghdam, seorang vegan dan aktivis hewan. (Foto: http://www.nasimabc.com)
ADVERTISEMENT
Tiga orang terluka dalam peristiwa penembakan yang terjadi di markas YouTube di San Bruno, California, AS, pada Selasa (4/4). Kepolisian setempat berhasil mengidentifikasi seorang perempuan yang menjadi pelaku penembakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia adalah Nasim Najafi Aghdam, perempuan asal Iran berusia 39 tahun dan merupakan penduduk San Diego, California. Nasim ditemukan polisi sudah dalam keadaan tidak bernyawa, diduga karena menembak dirinya sendiri.
Fakta menarik yang terungkap dari sosok Nasim ini adalah ia seorang YouTuber. Dia memiliki sejumlah channel dengan berbagai bahasa, mulai dari bahasa Persia, Turki, dan Inggris, menurut NBC. Salah satu akunnya, yang sudah dinonaktifkan YouTube, memiliki 5.000 subscriber.
Melalui channel YouTube-nya, dia gemar membagikan serangkaian video dengan tema bervariasi. Tak jarang Nasim mengunggah video-video aneh, misal video yang menampilkan dirinya sedang bergoyang, tapi dengan latar dan nuansa yang aneh. Atau ada juga video ketika dirinya sedang olahraga.
Benci YouTube dan Sistem Monetize-nya
ADVERTISEMENT
Walau hobi memanfaatkan YouTube untuk berekspresi, namun Nasim ternyata membenci layanan berbagi video tersebut. Apa alasannya?
Menurut Time, Nasim yang juga seorang vegetarian dan aktivis hewan ini menilai YouTube telah "mendiskriminasi dan memfilter" video-videonya sehingga kontennya sulit mendapatkan views. Kemarahannya itu kembali ia tuangkan dalam sebuah situs yang menggunakan namanya.
"YouTube memfilter channel saya agar publik tidak melihatnya," tulisnya di situs web itu. "Tidak ada peluang pertumbuhan yang setara di YouTube atau situs berbagi video lainnya. Channel Anda akan tumbuh jika mereka ingin."
Ismail Aghdam, ayah dari Nasim, mengatakan putrinya kecewa kepada perusahaan karena platform tersebut mengubah kebijakan monetize-nya dan berhenti membayar penghasilan iklan atas video yang diunggah Nasim di YouTube.
ADVERTISEMENT
Kemarahan Nasim kepada YouTube diduga kuat menjadi dasar alasan ia melakukan penembakan, walau motif ini masih perlu didalami lagi oleh pihak kepolisian.
Video pelaku penembakan di markas YouTube. (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Video pelaku penembakan di markas YouTube. (Foto: YouTube)
Menghilang Sebelum Aksi Nekat
Beberapa hari sebelum Nasim melakukan aksi penembakan, Ismail mengatakan bahwa Nasim menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Ayahnya segera melapor mengenai hilangnya Nasim pada Senin (2/4) dan baru mendapatkan laporan bahwa anaknya telah ditemukan tertidur di dalam mobilnya pada Selasa (3/4) di Mountain View, California.
Tahu jarak antara Mountain View hanya berjarak 48 kilometer dari markas YouTube di San Bruno, California, Ismail segera mengingatkan kepolisian bahwa anaknya mungkin saja akan pergi ke kantor YouTube.
Penembakan di kantor Youtube. (Foto: Elijah Nouvelage/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan di kantor Youtube. (Foto: Elijah Nouvelage/REUTERS)
Kecurigaan Ismail benar. Nasim melakukan aksi penembakan di area kantor YouTube, tepatnya di wilayah kafetaria luar ruangan, dan melukai setidaknya tiga orang.
ADVERTISEMENT
Saat ini ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit Umum San Francisco. Juru bicara rumah sakit berkata, salah satu korban yang seorang pria berusia 36 tahun, berada dalam kondisi kritis. Ada juga seorang perempuan 32 tahun berada dalam kondisi serius, dan seorang perempuan 27 tahun dalam kondisi baik.
Dunia pun mengecam aksi penembakan yang dilakukan Nasim itu dan rasa simpati dari berbagai pihak berdatangan untuk para korban. Entah apa yang dipikirkan Nasim hingga membuatnya berpikir untuk melakukan aksi ini dan mengakhiri hidupnya. Tidak ada tempat di dunia untuk kekerasan sedikit pun.