Pelaku Penembakan di Kantor YouTube Membenci Sistem Monetize YouTube

4 April 2018 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasim Najafi Aghdam, penembakan di kantor YouTube. (Foto: Nasim Najafi Aghdam via nasimesabz.com)
zoom-in-whitePerbesar
Nasim Najafi Aghdam, penembakan di kantor YouTube. (Foto: Nasim Najafi Aghdam via nasimesabz.com)
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian akhirnya mengungkap nama pelaku penembakan di kantor pusat YouTube yang berbasis di San Bruno, California, Amerika Serikat, pada Selasa (3/4) sekitar jam 1 siang, yang melukai setidaknya tiga orang.
ADVERTISEMENT
Pelakunya adalah seorang perempuan 39 tahun asal Iran yang tinggal di San Diego. Namanya Nasim Najafi Aghdam.
Setelah melakukan aksi penembakan di kantor YouTube, Nasim memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara menembak dirinya sendiri.
Nasim ternyata adalah seorang YouTuber. Dia memakai nama Nasime Sabz di dunia maya, menurut laporan Associated Press.
Membenci Sistem Monetize
Kepada anggota keluarganya, Nasim berkata bahwa dia "membenci" perusahaan dan layanan YouTube. Dalam sebuah situs web yang menggunakan namanya, Nasim menuliskan protesnya kepada YouTube dan menyatakan perusahaan ini berusaha untuk "menekan" para kreator konten.
YouTube memfilter channel saya agar publik tidak melihatnya," tulisnya di situs web itu. "Tidak ada peluang pertumbuhan yang setara di YouTube atau situs berbagi video lainnya. Channel Anda akan tumbuh jika mereka ingin."
ADVERTISEMENT
Ismail Aghdam, ayah dari Nasim, mengatakan anaknya "membenci" YouTube dan marah karena perusahaan berhenti membayar penghasilan iklan atas video yang dia diunggah ke YouTube.
Pelaku Tak Bisa Dihubungi Selama 2 Hari
Pada hari Senin kemarin, Ismail telah menelepon polisi melaporkan putrinya hilang setelah tak bisa dihubungi selama dua hari. Dia bilang ke petugas ada kemungkinan Nasim pergi ke kantor YouTube.
Petugas polisi di Mountain View, sekitar 48 kilometer dari kantor pusat YouTube, sempat menemukan Nasim di mobilnya di tempat parkir selama 2 jam pada hari Selasa. Juru bicara kepolisian setempat berkata, petugas membiarkan Nasim pergi karena menganggapnya bukan sebagai ancaman, dan Nasim juga menolak untuk menjawab pertanyaan petugas.
Aparat penegak hukum sedang menyelidiki kasus ini kemungkinan sebagai perselisihan antar-personal. Polisi sendiri belum mengatakan apakah para korban itu adalah pihak yang ditargetkan oleh Nasim, atau bukan.
ADVERTISEMENT
Penembakan di Halaman Kantor YouTube
Saat ini ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit Umum San Francisco. Juru bicara rumah sakit berkata, salah satu korban yang seorang pria berusia 36 tahun, berada dalam kondisi kritis. Ada juga seorang perempuan 32 tahun berada dalam kondisi serius, dan seorang perempuan 27 tahun dalam kondisi baik.
Seorang karyawan YouTube yang melihat penembakan ini, Dianna Arnspiger, berkata ia sedang berada di lantai dua gedung ketika mendengar suara tembakan. Dia langsung berlari ke jendela untuk melihat penembakan di teras luar.
"Itu adalah seorang perempuan dan dia menembakkan senjatanya. Dan saya hanya berkata, 'Shooter,' dan semua orang mulai berlari," kata Arnspiger, dikutip dari Associated Press.
Para karyawan lain kemudian bersembunyi, sementara karyawan lainnya menghubungi panggilan darurat 911.
Penembakan di kantor Youtube. (Foto: Josh Edelson/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan di kantor Youtube. (Foto: Josh Edelson/AFP)
Karyawan YouTube lain bernama Zach Vorhies, mengatakan dia segera mendekati halaman perkantoran dengan skateboard setelah alarm kebakaran berbunyi di dalam kantor. Dia mendatangi halaman tempat Nasim melepas tembakan dan dia melihat Nasim berteriak, "Kemarilah."
ADVERTISEMENT
Vorhies menjelaskan publik memang bisa masuk ke halaman kantor YouTube, tempat peristiwa penembakan terjadi, tanpa pemeriksaan dari petugas keamanan selama masih dalam jam kerja.
Ketika seorang petugas kepolisian dengan senjata datang ke kantor YouTube, Vorhies langsung memakai skateboard-nya lagi dan pergi menjauhi lokasi kejadian.
"Hari ini rasanya seperti seluruh komunitas YouTube, semua karyawan YouTube, adalah korban kejahatan ini," kata Chris Dale, juru bicara YouTube.
Petugas kepolisian kemudian menemukan seorang korban dengan luka tembak, lalu beberapa menit kemudian polisi menemukan si pelaku yang terluka akibat tembakan yang dibuatnya sendiri.