Pelaku Penembakan Kantor YouTube adalah Bodybuilder dan Aktivis Hewan

4 April 2018 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pose Nasim Aghdam sebagai seorang bodybuilder. (Foto: http://www.nasimabc.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pose Nasim Aghdam sebagai seorang bodybuilder. (Foto: http://www.nasimabc.com)
ADVERTISEMENT
Kantor platform streaming video YouTube di San Bruno, California, Amerika Serikat, menjadi sasaran penembakan massal pada Selasa (3/4) siang waktu setempat. Pelaku penembakan adalah seorang perempuan yang diketahui bernama Nasim Najafi Aghdam.
ADVERTISEMENT
Nasim berusia 39 tahun yang berasal dari Iran dan tinggal di San Diego, California. Aksi penembakannya itu berakhir setelah Nasim ditemukan tidak bernyawa akibat menembak dirinya sendiri.
Setelah identitasnya diungkap oleh kepolisian San Bruno, ada sejumlah fakta yang terungkap dari sosok Nasim.
Menurut Time, Nasim adalah seorang aktivis hewan yang pernah berpartisipasi dalam sebuah aksi protes dari organisasi perlindungan hewan PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) di Oceanside, California.
Dalam situs resmi miliknya, Nasim menampilkan sejumlah video penyiksaan hewan yang ia kecam.
Tapi tak hanya itu saja, Nasim juga ternyata seorang bodybuilder alias binaragawan dan seorang vegetarian yang menyambi sebagai YouTuber.
Video-video Nasim di YouTube terdiri dari berbagai tema konten, mulai dari aksinya bergoyang di sebuah lagu hingga video tutorial olahraga, seperti senam lantai. Kegiatan Nasim ini terbukti dari tubuh Nasim yang tampak berotot dan bugar.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang menyebabkan Nasim menyerang kantor YouTube padahal dirinya adalah seorang YouTuber?
Nasim Aghdam, seorang vegan dan aktivis hewan. (Foto: http://www.nasimabc.com)
zoom-in-whitePerbesar
Nasim Aghdam, seorang vegan dan aktivis hewan. (Foto: http://www.nasimabc.com)
Menurut ayahnya, Ismail Agdham, dalam wawancara telepon dengan Bay Area News Group seperti dilansir Associated Press, mengatakan putrinya marah kepada YouTube karena platform streaming video itu mengubah kebijakan monetisasinya dan tidak lagi membayar video-video yang diunggah Nasim.
Nasim merasa YouTube malah menyulitkan dirinya untuk menghasilkan uang dari video-video yang ia unggah di YouTube.
"YouTube menyaring channel saya dan membuat konten saya sulit mendapatkan views," tulis Nasim dalam situsnya dilansir AP.
"Tidak ada peluang pertumbuhan yang adil di YouTube atau situs berbagi video lainnya. Channel-mu akan berkembang hanya jika mereka menginginkannya."
Seorang anak sedang membuka YouTube. (Foto: Beawiharta/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak sedang membuka YouTube. (Foto: Beawiharta/Reuters)
Nasim sempat hilang
Beberapa hari sebelum Nasim melakukan aksi penembakan, Ismail mengatakan bahwa Nasim menghilang dan tidak dapat dihubungi.
ADVERTISEMENT
Ismail pun segera melapor mengenai kehilangan anaknya tersebut pada Senin (2/4) dan baru mendapatkan laporan bahwa Nasim telah ditemukan tertidur di dalam mobilnya pada Selasa (3/4) di Mountain View, California.
Mengetahui bahwa jarak antara Mountain View hanya berjarak 48 kilometer dari markas YouTube di San Bruno, California, Ismail segera mengingatkan kepolisian bahwa anaknya mungkin saja akan pergi ke kantor YouTube.
Sementara itu, juru bicara kepolisian mengatakan polisi yang menemukan Nasim sedang tidur di dalam mobilnya melepaskan Nasim begitu saja, karena pihaknya menilai kalau Nasim tidak berbahaya.
Namun, ternyata dugaan sang ayah memang benar jika Nasim pergi ke kantor YouTube dan membabi buta menembaki para pegawai di sana.