Pemerintah Mau 8 Juta UMKM Pakai Layanan Pembayaran Digital pada 2020

19 Desember 2017 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara di acara National Workshop  (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara di acara National Workshop (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Semakin maraknya tren uang elektronik dan pembayaran digital saat ini, membuat UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) mau tak mau harus menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun ikut mendorong agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia bisa melek digital dan menggunakan sistem pembayaran digital.
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pemerintah menargetkan 8 juta UMKM di Tanah Air sudah menggunakan layanan digital pada tahun 2020 mendatang. Menurutnya, sistem pembayaran yang ada saat ini harus sudah mendukung uang elektronik, tak hanya pelaku bisnis besar saja, tapi juga pengusaha kecil atau UMKM.
"Saat ini, didorong untuk menggunakan e-money memang kita harus berubah ke arah itu, kami pemerintah ada target, yaitu untuk mendigitalkan 8 juta UMKM sampai tahun 2020. Dengan program digitalisasi UMKM dapat juga sekaligus mengetahui berapa banyak jumlah UMKM di Indonesia dan membangun program database yang selama ini kurang berjalan." kata Rudiantara saat ditemui di Pasar Mayestik, Jakarta, Selasa (19/12).
Selain itu, Rudiantara mengatakan Indonesia kalah dari China dalam penggunaan e-money. Walaupun menurutnya infrastruktur tidak kalah jauh, tetapi regulasinya kurang mendukung di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Beli bubur di pinggir jalan di Beijing mereka sudah pakai ini (e-money). Kita engga kalah jauh kalau bicara infrastruktur, terutama regulasi yang harus mendukung di Indonesia, saya katakan ke Dirut Pasar Jaya untuk membuka seluruh operator untuk menjalankan e-money jangan dibuat susah dong. Di China sudah ada 500 juta pengguna Alipay," ujarnya.
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Uang Elektronik atau e-Money (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Pria yang sering disapa Chief RA tersebut juga berharap program pemerintah untuk menciptakan cashless society dan keuangan yang inklusif bisa tercapai dengan penetrasi e-money ke masyarakat yang berjalan lancar. Menurutnya, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari e-money.
"Artinya begini kita berharap penggunaan uang yang lembaran apalagi koin untuk berkurang. Kini (e-money) akan mempermudah dengan menggunakan ponsel, saat ini pemerintah khususnya BI sudah mulai menggiatkan penggunaan e-money. Saat ini ada dua pembayaran non tunai kartu dan yang tidak pakai kartu tapi pakai ponsel," ucap Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan di Indonesia memang mulai menyatakan komitmennya untuk mendukung gerakan non-tunai yang dicanangkan pemerintah. Misalnya dua perusahaan transportasi online Go-Jek dan Grab, yang menyatakan ingin mendukung cashless society di Indonesia lewat fitur pembayaran digital masing-masing Go-Pay dan GrabPay.
Selain itu, semakin tumbuhnya angka startup fintech (financial technology) di Indonesia pun semakin mendorong masyarakat Indonesia untuk beralih ke pembayaran non tunai ke depannya.