Pemerintah Siapkan Hadiah Rp 2 M untuk Atlet eSports Asian Games 2022

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meresmikan ajang South East Asia Cyber Arena (SEACA) di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Rabu (17/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Pemerintah Indonesia terus memperhatikan perkembangan olahraga elektronik atau eSports yang tumbuh pesat. Dalam Asian Games 2018 lalu, untuk pertama kalinya eSports dipertandingkan di ajang resmi meski baru sebatas ekshibisi di turnamen tersebut.

Melihat hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yakin eSports akan menjadi cabang olahraga resmi di Asian Games 2022. China, sebagai tuan rumah Asian Games 2022, disebut Rudiantara kemungkinan bakal memasukkan eSports sebagai cabang olahraga resmi di turnamen itu.

"Nanti Asian Games 2022, Tiongkok akan menjadi tuan rumah. Biasanya tuan rumah akan memasukkan pertandingan yang akan menguntungkan untuk dapat medali. Game seperti 'Mobile Legends' ini kan di-develop di sana. Jadi sudah pasti tuan rumah punya privilege dan akan memasukkan game yang bisa memperebutkan medali emas," ucap Rudiantara, saat ditemui di acara pembukaan turnamen eSports SEACA (Southeast Asia Cyber Arena), Jakarta, Rabu (17/10).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Chief RA ini mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, untuk memberikan perhatian penuh untuk cabang olahraga eSports pada Asian Games 2022. Salah satunya dengan menyiapkan hadiah besar bagi atlet eSports berprestasi di pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meresmikan ajang South East Asia Cyber Arena (SEACA) di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Rabu (17/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

"Saya sudah berkoordinasi dengan Menpora untuk menyiapkan atlet-atlet resmi yang nantinya bisa ikut bertanding di Asian Games 2022, hadiahnya Rp 2 miliar dari pemerintah, lebih besar dari hadiah turnamen SEACA Rp 1,4 miliar atau paling enggaK sebandinglah dengan hadiah emas tahun ini yang Rp 1,5 miliar. Pokoknya, pemerintah mendukung aktivitas-aktivitas ini (eSports)," ungkapnya.

Hadiah tersebut tergolong cukup tinggi, jika dibandingkan dengan hadiah yang didapat oleh peraih medali cabang eSports di Asian Games 2018. Ada dua atlet eSports Indonesia yang meraih medali di Asian Games 2018, yakni Ridel Yesaya Sumarandak yang meraih emas dari nomor game 'Clash Royale', serta Hendry 'Jothree' Handisurya yang memenangi perak dari nomor game 'Hearthstone'.

Imam Nahrawi dan peraih perak cabang eSports, Jothree. (Foto: Team NXL/Facebook)

Dua peraih medali beserta pelatihnya tersebut mendapatkan bonus sebesar Rp 20 juta. Hadiah ini berbeda dengan peraih medali di cabang olahraga lain, alasannya karena eSports merupakan cabang yang masih dalam tahap ekshibisi alias uji coba di turnamen tersebut. Dengan begitu, perolehan medali dari cabang eSports tidak mempengaruhi klasemen utama Asian Games 2018.

Apresiasi dari IESPA

Perhatian pemerintah kepada perkembangan eSports di Indonesia juga mendapat apresiasi dari IESPA (Indonesia eSports Association). Ketua IESPA, Eddy Lim, mengatakan perhatian pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengenalkan eSports kepada masyarakat, termasuk atlet dan ekosistem industri yang mendukungnya.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah karena sudah banyak memperhatikan perkembangan eSports. Kami berharap dengan bentuk apresiasi pemerintah eSports lebih dikenal di tengah masyarakat," ungkapnya, saat ditemui di tempat yang sama.

Eddy melanjutkan IESPA akan bekerja sama dengan pemerintah untuk terus memajukan industri eSports di Tanah Air.

"Ya harapannya kerja sama dengan pemerintah bisa memajukan eSports dan industri ini menjadi kuat," imbuhnya.