Penjelasan Rudiantara soal Seruan 'Puasa Medsos'

7 April 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menanggapi kasus adanya data 1 juta pengguna Facebook di Indonesia yang diambil oleh perusahaan analisis Cambridge Analytica, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyerukan agar masyarakat Indonesia puasa menggunakan media sosial alias “puasa medsos”. Seruan itu ia sampaikan usai rapat dengan Facebook Indonesia di kantor Kemkominfo di Jakarta, Kamis (5/4).
ADVERTISEMENT
Dalam kuliah Twitter (kultwit) terbaru yang Rudiantara sampaikan melalui akun Twitter resminya, @rudiantara_id, ia menjelaskan soal anjuran puasa medos yang diserukannya tersebut. Dia mengaku pernyataan ini mendapatkan reaksi cukup besar dari masyarakat.
“Nah ini.. Saya di-bully ketika mengimbau agar “puasa medsos”. Pdhl, selain hanya bisa mengandalkan pendekatan regulasi, pemerintah justru juga harus menjalankan fungsi edukasi dan literasi masyarakat, seperti mengimbau & mengingatkan,” cuit Rudiantara, Sabtu (7/4) siang.
Rudiantara menyebut, titik paling krusial dalam pengamanan data pribadi adalah justru dimulai dari diri sendiri. Oleh karena itulah, ia mengimbau masyarakat Indonesia untuk puasa medos.
“Sebagai menteri dan teman, saya ingatkan bahwa titik paling krusial dalam pengamanan data pribadi adalah justru DIMULAI DARI DIRI SENDIRI. Masing2 kita harus berhati-hati dalam memberikan data pribadi saat install aplikasi2, baik media sosial maupun messenger,” tutur Rudiantara di akun Twitter-nya tersebut.
Menkominfo Rudiantara. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
ADVERTISEMENT
Menurut Rudiantara, akhir pekan ini merupakan momen terbaik untuk mulai puasa medsos dan lebih mendekatkan diri dengan keluarga.
“Nah, akhir pekan seperti ini adalah salah satu momen terbaik untuk “puasa medsos”, mengurangi keterikatan dengan medsos dan mencurahkan waktu untuk keluarga... Baiklah, selamat berakhir pekan, teman2,” kata Rudiantara mengakhiri kultwit-nya tersebut.
Selain menjelaskan soal anjuran puasa medos, dalam kultwit-nya ini Rudiantara juga memaparkan ada beberapa langkah yang telah dan akan dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk menyelesaikan masalah penyalahgunaan data 1 juta pengguna Facebook di Indonesia ini.
Antara lain, Rudiantara mengatakan pihaknya telah menemui pihak Facebook untuk membicarakan kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook di Indonesia. Selain itu, pada 5 April 2018, Kemkominfo secara resmi juga telah mengeluarkan sanksi administratif berupa Peringatan Tertulis kepada Facebook terkait masalah ini.
ADVERTISEMENT
Tak cuma itu, Rudiantara juga mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk mengusut kasus penyalahgunaan data ini dari segi hukum.
Selain itu, Rudiantara juga menuturkan bahwa Kemkominfo akan terus upayakan agar RUU Perlindungan Data Pribadi yang telah mereka siapkan dapat disetujui untuk menjadi program legislasi prioritas yang dibahas pemerintah dan DPR.
Kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh perusahaan Cambridge Analytica sendiri menjadi isu besar di Indonesia karena Indonesia termasuk salah satu negara dengan kebocoran data Facebook terbesar.
Menurut Facebook, data milik lebih dari 1 juta pengguna media sosial tersebut di Tanah Air telah bocor ke Cambridge Analytica. Indonesia duduk di urutan ketiga dalam hal ini, setelah Amerika Serikat dengan kebocoran data 70,6 juta pengguna Facebook dan Filipina dengan kebocoran data 1,1 juta pengguna Facebook.
ADVERTISEMENT