Penjualan Lesu, Apple Harus Pangkas Harga iPhone Agar Tak Rugi

17 Januari 2019 12:16 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
iPhone XS. (Foto: Shannon Stapleton/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
iPhone XS. (Foto: Shannon Stapleton/Reuters)
ADVERTISEMENT
Kehadiran Apple di pasar smartphone seolah dikhususkan bagi mereka yang berada di kasta tertinggi. Harga jual iPhone memang selalu di atas rata-rata smartphone pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Untuk lini smartphone terbarunya saja, Apple memasang harga paling murah di angka Rp 15,5 juta untuk iPhone XR. Tak heran jika dengan harga yang melambung tinggi ini, para pengguna semakin meninggalkan produk milik Apple tersebut.
Jika Apple masih ingin mempertahankan atau meningkatkan jumlah penjualan iPhone, satu-satunya jalan ialah ikut bertarung harga di pasar smartphone. Salah satu analis bernama Daniel Ives dari perusahaan finansial Wedbush Securities berpendapat jika Apple harus memotong harga besar-besaran untuk produknya.
Dari beberapa tipe iPhone, dia menyarankan untuk melakukan pemotongan harga pada iPhone XR. iPhone XR memang dijual dengan harga yang 'paling murah' dibandingkan dengan iPhone XS (mulai harga Rp 20,5 juta dan iPhone XS Max (mulai harga Rp 22,5 juta).
6 pilihan warna iPhone XR. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
6 pilihan warna iPhone XR. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
"Seperti yang telah kami rundingkan dengan para investor, masalah harga Apple pada iPhone XR menjadi faktor utama kerugian besar pada pendapatan kuartal Desember perusahaan. Sementara iPhone XS terus difokuskan untuk segmen harga premium, pijakan pada siklus penjualan iPhone XR hanya terjadi di China mewakili sekitar 20 persen dari total semua penjualan," jelas Ives.
ADVERTISEMENT
"Beberapa investor khawatir jika pemotongan harga ini dapat membuat citra Apple sebagai smartphone mewah akan hilang pada pertumbuhan penjualan lini terbaik pada beberapa kuartal ke depan, namun mengambil satu langkah mundur akan menjadi pilihan yang cukup tepat," lanjutnya.
Meski menyumbang pembelian iPhone terbanyak, namun CEO Apple Tim Cook, baru-baru ini mengakui bahwa permintaan iPhone lebih lemah dari yang ia harapkan. Dia juga menyatakan bahwa penjualan di China tidak sebaik dengan keinginannya.
CEO Apple, Tim Cook. (Foto: Elijah Nouvelage/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Apple, Tim Cook. (Foto: Elijah Nouvelage/Reuters)
Beberapa laporan mengatakan bahwa hal ini mungkin terjadi karena boikot informal di China. Perang dagang antara Amerika dan China juga jadi faktor utama produk Apple tidak banyak diminati masyarakat di sana.
Selain itu, banyaknya perangkat yang lebih terjangkau buatan perusahaan lokal juga menggerogoti penjualan iPhone.
ADVERTISEMENT