Pepet Samsung, Xiaomi Jadi Vendor Ponsel Terlaris Kedua di Indonesia

7 September 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Xiaomi di Kanto Pusat Xiaomi Corp. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Xiaomi di Kanto Pusat Xiaomi Corp. (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Bisnis smartphone Xiaomi di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2018. Posisinya dalam daftar 5 besar brand smartphone terlaris di Indonesia melesat dan mendekati Samsung yang berada di posisi pertama.
ADVERTISEMENT
Menurut perusahaan riset IDC, pada kuartal kedua 2018 pangsa pasar Xiaomi di Indonesia mencapai angka 25 persen yang membuatnya bertengger di posisi kedua. Sementara itu, Samsung yang selama ini berkuasa di posisi pertama hanya unggul 2 persen saja dari Xiaomi, yaitu sebesar 27 persen.
Di bawah kedua brand smartphone ini, ada Oppo di peringkat ketiga dengan pangsa pasar 18 persen, Vivo di posisi keempat dengan 9 persen, dan Advan dengan 6 persen.
Pertumbuhan yang dialami Xiaomi memang pesat dibandingkan data kuartal kedua tahun 2017, di mana Xiaomi saat itu hanya memegang pangsa pasar sebesar 3 persen saja.
Risky Febrian, Market Analyst IDC Indonesia, menyebut Xiaomi sebagai 'kuda hitam' dalam pasar smartphone Indonesia berkat pertumbuhan signifikannya ini. Ia mengungkapkan strategi yang dilancarkan Xiaomi menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan pesat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Berlawanan dengan strategi Oppo dan Vivo, Xiaomi, dengan kampanye marketing yang minimal dan margin tipis untuk mitra distribusinya, mampu menyediakan ponsel dengan harga dan spesifikasi yang kompetitif di pasar," ujar Risky, dalam situs resmi IDC Indonesia.
Pangsa pasar smartphone Q2 2018 Indonesia menurut IDC. (Foto: IDC Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Pangsa pasar smartphone Q2 2018 Indonesia menurut IDC. (Foto: IDC Indonesia)
Sebelumnya, Oppo dan Vivo memang melancarkan strategi yang berbeda, di mana mereka melakukan promosi secara agresif dan memberikan margin yang besar untuk mitra penjualannya.
Sementara Xiaomi sebaliknya, lebih 'kalem' dalam hal promosi dan beberapa kali menjual produknya lewat metode flash sale di mitra-mitra e-commerce. Meski sering disebut menghadirkan 'ponsel gaib', nyatanya Xiaomi mampu merebut pangsa pasar dalam angka yang signifikan.
Ponsel Xiaomi Redmi Note 5. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel Xiaomi Redmi Note 5. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
IDC memprediksi Xiaomi akan terus mempertahankan strategi ini untuk menyasar posisi pertama dalam daftar brand smartphone terlaris di Indonesia, menggeser Samsung.
ADVERTISEMENT
"Dalam kuartal-kuartal ke depan, pemain lain akan dipaksa untuk mengubah strategi penetapan harga produknya untuk bersaing secara efektif, dan brand lokal menjadi pihak yang paling terdampak dari strategi Xiaomi ini," papar Risky.
Menurut laporan IDC, total pengapalan smartphone pada kuartal kedua 2018 di Indonesia mencapai 9,4 juta unit dengan pertumbuhan 22 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan 18 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.