Perolehan Medali eSport Tidak Pengaruhi Klasemen Asian Games 2018

26 Agustus 2018 12:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim DoTA2, YouPorn, di Gamergy 2014, Spanyol (Foto: Flickr/ artubr)
zoom-in-whitePerbesar
Tim DoTA2, YouPorn, di Gamergy 2014, Spanyol (Foto: Flickr/ artubr)
ADVERTISEMENT
Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang akan mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya, pesta olahraga se-Asia ini menguji cabang olahraga (cabor) eSport atau olahraga elektronik.
ADVERTISEMENT
Ada 6 game online yang dipertandingkan pada eSport Asian Games 2018, yaitu Arena of Valor, Clash Royale, League of Legends, Starcraft II, Hearthstone, dan Pro Evolution Soccer (PES) 2018.
Untuk keikutsertaan, terdapat 18 negara yang berhasil lolos kualifikasi dan berhak mengirimkan atlet mereka untuk bertanding. Mereka adalah Indonesia, Laos, Uzbekistan, Malaysia, China, Hongkong, China Taipei, Kazakhstan, Vietnam, Pakistan, Korea Selatan, Arab Saudi, Jepang, Thailand, India, Kirgizstan, Sri Langka, dan Iran.
Meski eSport termasuk cabang olahraga yang dipertandingkan, namun perolehan medali pada cabor ini tidak akan berpengaruh dalam klasemen peringkat perolehan medali negara peserta.
Ilustrasi pemain eSport. (Foto: Jamie McInall via Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemain eSport. (Foto: Jamie McInall via Pexels)
Menurut Ketua Umum Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim, cabor eSport pada Asian Games 2018 kali ini hanya sebatas ekshibisi atau pertunjukan dan belum memperoleh izin resmi dari Dewan Olimpiade Asia atau Olympic Council of Asia (OCA). Atas dasar ini, maka perolehan medali dari eSport tidak pengaruh terhadap klasemen.
ADVERTISEMENT
"Ya, benar, karena itu masih ekshibisi, karena belum dikokohkan resmi OCA selaku dewan olimpiade Asia. Meski begitu, itu sebuah kemajuan untuk eSport sendiri seakan menjadi batu loncatan dan masyarakat diharapkan akan mengenal lebih dekat lagi," katanya saat dihubungi kumparan, Sabtu (25/08).
Edy juga menambahkan jika pertandingan eSport di Asian Games 2018 kali ini, akan menjadi contoh untuk kompetisi resminya pada Asian Games 2022 yang akan berlangsung di China, serta Olimpiade Paris 2024.
Eddy Lim (kanan) (Foto: Facebook/ IeSPA)
zoom-in-whitePerbesar
Eddy Lim (kanan) (Foto: Facebook/ IeSPA)
Masuknya eSport dalam Asian Games, sejatinya bisa dimanfaatkan pihak-pihak terkait untuk lebih mendekatkan olahraga elektronik ini kepada publik. Selain itu, momen ini seharusnya juga dipakai untuk mengubah stigma negatif bagi publik yang memandang eSport sekadar bermain game dan senang-senang.
ADVERTISEMENT
Semua pertandingan eSport akan berlangsung pada 26 Agustus hingga 1 September di Britama Arena-Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta dari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB. Tiket pertandingan hanya bisa dibeli online melalui situs web loket.com yang telah menjadi mitra resmi INASGOC selaku penyelenggara Asian Games 2018.
Harga tiket eSport sendiri dijual dengan harga Rp 220.000 per hari atau tiket terusan untuk tujuh hari dengan harga Rp 1.200.000. Satu akun pengguna hanya dapat membeli tiket pertandingan eSport maksimal sebanyak 5 tiket. Kapasitas penonton di venue pertandingan juga dibatasi hanya untuk 500 kursi.