Persiapan 5G, XL Perluas Jaringan Fiber Optik di Indonesia

21 Agustus 2019 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo XL Axiata. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo XL Axiata. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
XL Axiata telah melakukan ancang-ancang untuk menghadirkan jaringan 5G di Indonesia. Untuk mewujudkannya, ada beberapa langkah yang dilakukan XL, salah satunya adalah melakukan program fiberisasi alias memperluas jaringan fibernya.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk 5G, ekosistemnya kan masih belum lengkap. Jadi, kalau dalam perkiraan kita, itu beyond 3 tahun lah ya. Jadi, beyond 3 tahun dari sekarang baru kita bisa 5G,” beber Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (21/8).
“Tapi, tentu saja, untuk sampai kita siap 5G itu banyak sekali persiapan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah persiapan fiberisasi ini, karena jaringan transmisi sangat diperlukan untuk 5G," sambungnya.
XL Axiata dan Menkominfo Rudiantara (tengah) menguji jaringan 5G untuk komunikasi virtual hologram. Foto: XL Axiata
Fiberisasi itu sendiri adalah upaya untuk memodernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS (Base Transceiver Station) melalui jalur fiber. Program ini juga berupaya untuk meregenerasi perangkat-perangkat BTS, misalnya mengganti perangkat microwave yang digunakan saat ini menjadi perangkat fiber.
ADVERTISEMENT
“Jadi, kalau microwave, bukan microwave oven ya, itu pakai tower saja. Pakai tower, antara dua tower pakai gelombang radio. Kalau fiber optik itu kabel. Jadi harus ada galian, atau ditaruh di tiang,” jelas Denny Setiawan, Direktur Penataan Sumber Daya Kominfo, menjelaskan perbedaan microwave dengan fiber optik saat dijumpai pada kesempatan yang sama.
“Kapasitasnya fiber optic itu jauh lebih besar. Kalau fiber optic mungkin bisa 10 Gbps, kalau microwave kan cuma 600 Mbps. Jadi, hampir 15-20 kali lipat. Dan ini bisa expandable. Jadi, itu kan pakai gelombang ya, nanti kalau gelombangnya baru, diganti pakai software, nah itu bisa 100 Gbps. Kencang kan? Tanpa harus investasi baru lagi, cuma ganti perangkat yang salurannya sudah pakai kabel optik,” tambahnya.
XL Axiata uji jaringan mobile internet 5G dengan streaming game. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Meski demikian, Denny menganggap bahwa program fiberisasi ini memiliki permasalahan dalam hal investasi karena biayanya mahal. Dian sendiri mengakui bahwa XL masih mempersiapkan business model baik dalam bentuk B2B ataupun B2C.
ADVERTISEMENT
XL mengatakan baru akan menggulirkan jaringan 5G untuk digunakan khalayak umum pada 2022 nanti. Namun, rencana tersebut tergantung pada ekosistem yang ada.
“Kalau kayak kita, kita bilang sekitar, tiga tahun lagi lah, 2022 mungkin ya. Tapi, balik lagi, itu tergantung dengan ketersediaan frekuensi dan ekosistem,” ucap Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya, saat dijumpai di tempat yang sama.
Saat ini, fiberisasi jaringan XL sudah tersedia di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok. XL menargetkan hingga akhir 2019 nanti 50 persen BTS sudah terhubung dengan jaringan fiber. Kemudian, target ini akan ditingkatkan menjadi sekitar 60-70 persen pada akhir 2020.
ADVERTISEMENT