Polaroid dan Fujifilm 'Ribut' Gara-gara Kamera Instax

21 November 2017 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamera Instax SQ10 Fujifilm. (Foto: Fujifilm)
zoom-in-whitePerbesar
Kamera Instax SQ10 Fujifilm. (Foto: Fujifilm)
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi AS Polaroid sudah tidak lagi memproduksi kamera film sejak 2007. Mereka lebih memilih berbisnis lisensi ke sejumlah produk lain, seperti televisi, komputer tablet, dan bahkan pesawat tanpa awak.
ADVERTISEMENT
Walau sudah tak lagi produksi, namun Polaroid masih berusaha mempertahankan mereknya tetap identik dengan kamera instan berbentuk persegi. Pemikiran ini membuat Polaroid meminta Fujifilm untuk membayar royalti sebesar jutaan dolar AS, karena lini kamera Instax mereka dinilai mirip dengan kamera Polaroid.
Permintaan dari Polaroid itu jelas dikomplain Fujifilm. Dilansir dari The Verge, perusahaan asal Jepang itu telah melayangkan surat protes ke Pengadilan Distrik di New York, AS.
Fujifilm mengaku PLR IP, pemegang lisensi untuk kamera instan Polaroid, mengirim beberapa surat kepada perusahaan yang meminta Fujifilm membayar jutaan dolar AS sebagai royalti. Jika tidak, mereka diminta untuk menghapus lini kamera Instax dari pasar.
Dalam surat keluhan Fujifilm disebutkan Polaroid mengklaim dirinya memegang hak cipta pencetak foto "kotak di dalam kotak," dan foto di lini kamera Instax terbaru Fujifilm dinilai sangat mirip.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Fujifilm berkata Polaorid hanya berusaha mengambil untung dari sisa-sisa kekayaan intelektual perusahaan setelah gagal menjual produknya sendiri.
Konflik kedua perusahaan ini sudah terjadi sejak Januari lalu, dan masalah ini akhirnya masuk ke meja hijau setelah Fujifilm melayangkan surat keluhan. Fujifilm berharap pengadilan menyatakan kamera persegi Instax-nya tidak melanggar lisensi dan membatalkan merek dagang Polaroid.