Polisi China Tangkap Buronan Berkat Kamera CCTV Canggih

13 April 2018 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi China pakai kacamata canggih. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi China pakai kacamata canggih. (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
Teknologi face recognition atau pengenal wajah semakin terasa manfaatnya di China. Seorang buronan polisi berhasil ditangkap berkat bantuan teknologi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kamera keamanan sukses mengenali pria yang menjadi buronan polisi, ketika si tersangka menghadiri sebuah konser penyanyi Hong Kong Jacky Cheung di Nanchang, provinsi Jiangxi. Pria yang diidentifikasi bernama keluarga Ao itu terkejut saat polisi menggerebeknya.
Ao menempuh jarak 56 mil atau lebih dari 90 kilometer dari rumahnya untuk mengunjungi konser tersebut bersama istrinya. Kepada polisi, ia merasa aman di tengah kerumunan 50 ribu lebih penonton dan tidak akan pernah pergi jika ada kemungkinan dirinya teridentifikasi.
"Ao diduga terlibat dalam kejahatan ekonomi dan terdaftar di sistem online nasional," kata petugas polisi, Li Jin, seperti dikutip The Verge. "Dia sangat terkejut dan memiliki wajah kosong ketika kami menangkapnya."
Penggunaan teknologi sensor pengenal wajah untuk menangkap penjahat di China bukan pertama kali terjadi. Pada 2016 lalu, 25 orang buron tertangkap di sebuah festival bir ketika kamera keamanan di sana berhasil menandai wajah mereka.
ADVERTISEMENT
Kepolisian kota Zhengzhou telah menguji kacamata dengan pengenalan wajah di beberapa stasiun kereta, dan sudah membantu mereka menangkap tujuh tersangka yang terlibat kasus besar, serta 26 orang yang bepergian dengan identitas palsu.
Polisi China pakai kacamata canggih. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi China pakai kacamata canggih. (Foto: AFP)
China telah menjadi salah satu negara di dunia yang sukses mengoptimalkan teknologi pengenalan wajah. Negara ini juga telah membangun jaringan kamera CCTV terbesar di dunia untuk memantau pergerakan seluruh warganya, yang saat ini diperkirakan mencapai hampir 1,5 milyar penduduk.
Ada 170 juta kamera CCTV yang diperkirakan sudah terpasang, dengan 400 juta kamera baru hadir dalam tiga tahun ke depan. Banyak kamera menggunakan kecerdasan buatan, termasuk teknologi pengenal wajah.
Negara yang dipimpin oleh presiden Xi Jinping ini secara teratur mengingatkan warganya bahwa teknologi tersebut akan melihat setiap pergerakan mereka dan tidak bisa menghindarinya.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Mei mendatang, China juga akan memberlakukan "kredit sosial" yang akan menilai warganya dalam peringkat perilaku baik dan buruk. Sanksi bagi mereka yang berilaku buruk akan dilarang membeli tiket pesawat atau kereta api selama satu tahun.